Alat Bor Pile Dikirim dari Surabaya
Saat ini, alat bor pile sedang dikirim dari Surabaya menuju lokasi proyek. Sementara menunggu kedatangan, PT AJP fokus menyiapkan lahan kerja serta membersihkan area longsoran menggunakan empat unit ekskavator.
“Posisi bor pile sekarang on the way dari Surabaya,” jelas Miftah.
Ruang Lingkup Pekerjaan: Patching dan Penanganan Longsor
Panjang ruas jalan Lenangguar–Lunyuk mencapai 80 kilometer. Pekerjaan meliputi:
Penambalan (patching) jalan berlubang,
Pengaspalan ulang di sejumlah titik,
Penanganan dua lokasi longsor sepanjang 200 meter,
Pemasangan dinding penahan menggunakan bor pile.
Untuk menghindari keterlambatan, akan ditambahkan waktu dalam siklus mayor dan dilakukan perbaikan dini pada titik rawan.
“Insha Allah, kita tetap kawal terus. Kita akan standby di lapangan untuk memantau dan mengawasi pekerjaannya,” tambahnya.
Sorotan dari Lembaga Transparansi Anggaran
Sebelumnya, NTB Transparansi Anggaran (NTARA Institute) meminta Dinas PUPR NTB memperketat pengawasan proyek agar tidak molor dari target 31 Desember 2025.
“Mengingat anggarannya cukup besar… kami berharap PUPR NTB mengawasi dengan baik agar selesai tepat waktu,” kata Sekretaris Umum NTARA Institute, Baharuddin Umar.
NTARA juga mengingatkan PPK agar tegas jika terjadi keterlambatan, merujuk pada Pasal 78 ayat (3) Perpres 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Proyek ini merupakan salah satu prioritas dalam program konektivitas wilayah selatan Sumbawa.
Jalan Lenangguar–Lunyuk menjadi akses vital distribusi pertanian dan hasil tambak masyarakat.
Jika gagal selesai tepat waktu, distribusi logistik dan ekonomi warga dikhawatirkan terganggu.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait