Marquez Akui Strategi Berubah
Menanggapi insiden tersebut, Marquez mengaku kecewa, namun tetap mencoba realistis.
“Itu bukan cara terbaik untuk merayakan gelar,” ucapnya dengan nada menyindir, dikutip dari Crash.
Marquez menjelaskan bahwa setelah kecelakaan kedua, ia hanya fokus menyelesaikan sesi tanpa memaksakan diri.
“Setelah highside kedua, strateginya hanya menyelesaikan sesi,” tambahnya.
Meski begitu, pembalap berusia 32 tahun itu masih optimistis bisa memperbaiki hasil di sesi kualifikasi, sprint race, dan balapan utama.
“Saat putaran terakhir, saya masih di Q2, tapi masalahnya kami dikibarkan tiga bendera kuning berturut-turut. Lalu di putaran keempat, ban sudah mulai aus. Tapi prioritasnya adalah tidak jatuh lagi. Kita coba lagi besok,” jelas Marquez.
Tekad Bangkit di Kualifikasi
Dengan hasil buruk ini, Marquez akan berjuang dari Q1 untuk mendapatkan tiket Q2. Persaingan tentu tidak mudah, sebab musim 2025 diisi pembalap dengan performa konsisten seperti Pecco Bagnaia, Jorge Martin, hingga Marco Bezzecchi.
Meski demikian, dukungan besar dari ribuan fans di Mandalika bisa menjadi dorongan ekstra bagi Marquez. Balapan utama pada Minggu (5/10/2025) akan menjadi momen penting baginya untuk membuktikan bahwa kutukan Mandalika bisa dipatahkan.
Selain itu, pihak penyelenggara MotoGP Mandalika 2025 menegaskan bahwa faktor keamanan lintasan tetap dalam kondisi optimal, termasuk standar gravel dan run-off area yang sudah ditingkatkan sejak edisi 2024. Komite keselamatan MotoGP (Safety Commission) juga akan melakukan evaluasi tambahan usai insiden Marquez.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait