LOMBOK, iNewsLombok.id – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Muhammad Faozan, memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada H-3 (28-29 Maret 2025). Menyikapi hal ini, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, termasuk penutupan total Pelabuhan Lembar (Lombok) dan Padang Bai (Bali) selama 24 jam pada tanggal tersebut.
Fauzan meminta masyarakat mempercepat rencana mudik ke sebelum 28 Maret 2025.
“Karena tanggal 28-29 Maret bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, kedua pelabuhan akan ditutup 24 jam. Kami sarankan pemudik dari Lombok dan Bali berangkat lebih awal,” tegasnya, Selasa (11/3/2025).
Kesiapan Transportasi Laut, Udara, dan Darat
Dari Laut sudah ada 28 kapal disiagakan di Pelabuhan Kayangan (Lombok) dengan sistem tiket berbarkode. Hanya pemegang tiket yang boleh masuk area pelabuhan.
Rute utama: Lembar-Padang Bai dan Gili Mas-Surabaya.
Sementara untuk Udara, Maskapai siap tambah extra flight pada rute sibuk seperti Jakarta-Denpasar, meski belum ada lonjakan signifikan pemesanan tiket.
Untuk Darat sendiri ada 216 bus AKAP/AKDP disiapkan, termasuk 65 unit dari Terminal Mandalika.
Sementara itu, Terminal Mandalika difokuskan untuk keberangkatan, dengan area parkir yang masih terbatas (16-70% kapasitas).
Fauzan menyebut untuk mengurangi kemacetan, operasional truk non-kebutuhan pokok (seperti pengangkut pasir) dibatasi pukul 21.00-04.00 WITA. Sementara truk sembako dan logistik vital diizinkan beroperasi 24 jam.
Fauzan menenyebut bahwa Pemerintah menerapkan sistem portal mirip tol di pelabuhan.
"Truk/travel tanpa tiket elektronik dilarang masuk,"ungkapnya.
Ia menambahkan juga Posko mudik akan dibuka di seluruh simpul transportasi mulai H-10 dan Tarif AKAP (Antar Provinsi)/AKDP (Dalam Provinsi) tidak boleh melebihi ambang batas atas yang ditetapkan pemerintah.
Fauzan mengingatkan, proyeksi kenaikan arus mudik mencapai 10% dari tahun sebelumnya.
“Kami sudah koordinasi dengan Angkasa Pura Laut dan Udara. Fasilitas pelabuhan dan terminal harus optimal, termasuk penerangan dan AC di Terminal Mandalika yang masih belum berfungsi,” tegasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait