LOMBOK, iNewsLombok.id - Mahasiswa Semester VII Iwas alias Agus (22) penyandang disabilitas yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemerkosaan oleh Polda NTB terhadap dua wanita sekaligus dan salah satunya Mahasiswi di lombok berkeinginan mencari keadilan bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengaku tak berdaya dengan tuduhan tersebut. Dia meminta keadilan dan dukungan seluruh warga Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto atas kasus yang dialaminya.
"Kita lihat dengan kondisi seperti ini (tak punya tangan) bagaimana saya bisa melakukan kekerasan seksual dan pemerkosaan, sedangkan saya tidak bisa buka baju dan celana sendiri," terang Agus saat ditemui di Monjok Grie, Selaparang, Kota Mataram, Minggu (1/12/2024).
Ia menceritakan sepanjang hidupnya menggantungkan diri kepada orang lain, dalam hal ini ibunya. Dia tercatat sebagai mahasiswa semester VII sekolah tinggi negeri di Mataram, sekaligus seorang seniman gamelan.
"Apa daya saya dengan tuduhan ini. Bagaimana cara saya melakukan pemerkosaan?," ungkapnya
Ia berharap netizen dan Presiden Prabowo bisa memberikan keadilan untuknya. Dia mengaku masih ingin melanjutkan karier sebagai seniman dan statusnya sebagai mahasiswa.
"Saya ingin bertemu dengan Bapak Presiden Prabowo, Saya ingin memberikan karya seni gamelan saya," tuturnya
Dia berharap keadaannya bisa kembali seperti semula dan bisa memberikan karya untuk masa depannya.
"Saya ingin agar bisa kembali seperti semula," ujarnya.
Sementara Ibu Agus, Gusti Ayu Ariparni mengaku syok atas penetapan tersangka terhadap anaknya. Dia meminta anaknya tidak dihukum karena berkeyakinan, Agus tidak melakukan hal yang disangkakan.
"Saya kaget. Keadaan anak sudah seperti ini sejak lahir. Kok bisa anak saya dituduh seperti ini," katanya.
Diketahui, Agus sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia kini menjadi tahanan rumah Subdit IV Renakta Ditkrimum Polda NTB.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait