Terbukti ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB di ambil alihnya untuk mendorong atlit-atlit pembalap NTB yang nantinya diharapkan bisa berkiprah di pentas nasional/internasional.
“Alhamdulilah salah satu pembalap debutan dalam tim “dr Jack Racing Tim” yang kami bentuk sudah mampu menorehkan jawara-jawara baru nasional/internasional. Bahkan,saat ini Arai Agas Ka sedang tampil di Event ARRC di Tiongkok China,” ungkap dr Jack yang akhir-akhir ini ramai diberitakan soal kabar rencana maju di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) menjadi Nomor 1 di Provinsi NTB.
Di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sendiri, nama dr Jack mulai dikenal sejak menjabat sebagai direktur di RS Kota Mataram. Berkat tangan dinginnya, pelayanan RS Kota Mataram saat ini dikenal menjadi RS dengan pelayanan terbaik.
Terlebih saat ini dr Jack sendiri berhasil mensejajarkan RSUP NTB dengan RS terbaik di pulau Jawa dan menjadi RS terbaik di Indonesia bagian Timur. Sehingga bagi masyarakat Lombok Utara, dr Jek sudah cukup dikenal terutama di kalangan pegiat sosial dan sektor kesehatan.
Tampak hasrat ingin ambil bagian dalam dunia perpolitikan sudah mulai nampak saat ini. Hal itu diketahui setelah baliho dirinya mulai bermunculan dan terpampang di sejumlah titik di Kota Mataram.
Meski di KLU sendiri, gerakan belum terlihat masif namun sejumlah tokoh pegiat sosial di KLU seolah telah menerima pesan bahwa dr Jack akan mencalonkan diri di pesta demokrasi pilakda Gubernur NTB 2024 mendatang. Satu lagi, dr Jack pernah menggaungkan jargon “Jangan Lupa Bahagia” di NTB.
Jargon tersebut pun menasional pada saat Covid-19 melanda. Jargon tersebut digaungkan saat itu, agar pikiran dan imunitas masyarakat yang terkena Covid menjadi support untuk kesembuhannya.
Seperti ungkapan salah satu Toko Pemuda Lombok Utara yang juga aktivis sosial di lembaga GR1000, Bimbo Asmuni , dalam sebuah testimoninya ia mengaku apabila kemunculan dr Jack dalam pilkada Gubernur nanti akan semakin menambah menarik gelaran pesta demokrasi mendatang.
Meski baru sebatas rencana, namun itu sudah didengar masyarakat secara umum. Menurut Bimbo, dr Jack muda dan energik dan ide-ide brilian tentang membangun daerah tentu sudah dikantonginya.
Di NTB itu sangat dibutuhkan sosok seperti dr Jack tersebut. Pasalnya, di era sekarang ini proses regenerasi pemimpin harus mulai dimunculkan di generasi milenial saat ini.
“Saya melihat dr Jack punya visi melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Kiprah dr Jack didunia perpolitikan terbilang pemula, kata mantan aktivis di KLU itu, namun potensi yang dimilikinya cukup besar. Apalagi nantinya jika didukung juga oleh partai-partai besar.
Kendati, menurut Bimbo, yang dibutuhkan oleh dr Jack sendiri adalah framing dari media. Dengan jargon “Gass Poll” akan lebih mudah dikenal.
“Ingat, dr Jack adalah Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB yang banyak turut menyukseskan event-event besar berkelas Internasional hingga Nasional dan Lokal seperti MXGP, MotoGP hingga Dragbike di NTB. Event berkelas itu saat ini banyak di minati anak-anak muda kita di NTB,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, dengan profesi seorang dr Jack di bidang kesehatan saat ini dia menjabat sebagai Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit Indonesia (MAKERSI). Artinya, kalaupun dr Jack memantapkan diri untuk terjun didunia perpolitikan kemudian mencalonkan diri di NTB, itu sangat brilian sekali.
“Didunia kesehatan saja beliau bisa mendeteksi penyakit orang apalagi nanti saat menjabat sebagai kepala daerah. Tentu, penyakit-penyakit yang menghambat kemajuan daerah akan di deteksi secara sini. Kira-kira demikian,” ungkapnya.
Lebih jauh, Bimbo mengatakan apabila nanti dr Jack mencalonkan diri di Pilgub NTB maka bisa menjadi “Kuda Hitam” di kancah perpolitikan di NTB.
Gerakan-gerakan yang digunakan tidak terdeteksi lawan politik bahkan diremehkan namun muncul sebagai pemenang. dr Jack sempat di gadang-gadang masuk dalam bursa perpolitikan sebagai salah satu calon di Pilkada Kota Mataram.
Namun, isu itu ditepisnya karena lebih memilih jadi pembalap. Menanggapi itu, kalangan publik berpendapat bahwa dr Jack tidak mengincar Mataram melainkan NTB.
“Sah-sah saja, tidak maju di Mataram melainkan mengincar NTB. Terlebih sekarang ini selogan 'GassPoll' mulai bermunculan di daerah-daerah di NTB,” pungkasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait