" Misalnya Ganjar perlu mencari wakil presiden dari yang merepresentasikan kelompok relegius, sementara Prabowo perlu mencari calon wakil presiden dari nasionalis. Demikian halnya Anies perlu mencari calon wakil dari nasionalis. Baik Prabowo, Ganjar, maupun Anies sangat penting juga memperhitungan faktor geopolitik dalam memilih calon wakil, sebab khusus Ganjar dan Prabowo sama-sama Jawa,"tegasnya.
Agus menyarankan mereka sebaiknya memetakan di wilayah mana mereka memiliki elektabilitas rendah dan jumlah pemilihnya signifikan mempengaruhi perolehan suara, maka calon wakil presiden bisa diambil dari wilayah-wilayah tersebut.
Agus juga menegaskan bahwa ada dimensi lain yang bisa dibaca dari dinamika elektabilitas akhir-akhir ini adalah bahwa hasil survei sejumlah Lembaga ini menandakan ada peringatan bahwa jika ada 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden, maka pertarungan politik tidak berhenti pada tanggal 14 Februari 2024, tetapi akan berlanjut pada putaran kedua.
"Implikasinya Prabowo, Ganjar, dan Anies harus mendesain rencana kontestasi di putaran kedua, sebab jika masuk putaran kedua, dapat dipastikan calon yang tidak masuk putaran kedua akan memberikan dukungan kepada salah satu dari kontestan diputaran kedua,"terangnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait