MATARAM, iNewsLombok.id - Pengamat Politik UIN Mataram Dr Agus melihat tiga hari terakhir ini persaingan elektabilitas capres terlihat sangat dinamis dan semakin kompetitif, khususnya persaingan Ganjar dan Prabowo.
"Saya melihat dua variabel yang determinan menaikkan elektabilitas Prabowo sekaligus menurunkan elektabilitas Ganjar. Variabel pertama Prabowo semakin aktif membangun komunikasi politik atau silaturrahmi politik dengan sejumlah pimpinan partai politik. Kemarin bertemu dengan Airlangga dan Airlangga bergantian menemui Prabowo, kemarin sore bertemu Cak Imin, dan besok kita belum tahu,"tegas Agus yang juga peniliti Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PuSDeK) UIN Mataram.
Sementara di sisi lain Agus melihat Ganjar mengalami penurunan elektabilitas sejak statemennya terkait isu U20 beberapa Waktu yang lalu. Meskipun demikian, selisih elektebalitas kedua calon tersebut sangat kecil yang menandakan masih sangat terbuka lebar perubahan posisi dalam beberapa hari kedepan.
Jika demikian, maka baik Prabowo maupun Ganjar harus hati-hati betul memilih calon wakil presiden, sebab posisi calon wakil presiden ini akan menjadi variable determinan berikutnya yang akan mempengaruhi dinamika elektabilitas mereka.
" Misalnya Ganjar perlu mencari wakil presiden dari yang merepresentasikan kelompok relegius, sementara Prabowo perlu mencari calon wakil presiden dari nasionalis. Demikian halnya Anies perlu mencari calon wakil dari nasionalis. Baik Prabowo, Ganjar, maupun Anies sangat penting juga memperhitungan faktor geopolitik dalam memilih calon wakil, sebab khusus Ganjar dan Prabowo sama-sama Jawa,"tegasnya.
Agus menyarankan mereka sebaiknya memetakan di wilayah mana mereka memiliki elektabilitas rendah dan jumlah pemilihnya signifikan mempengaruhi perolehan suara, maka calon wakil presiden bisa diambil dari wilayah-wilayah tersebut.
Agus juga menegaskan bahwa ada dimensi lain yang bisa dibaca dari dinamika elektabilitas akhir-akhir ini adalah bahwa hasil survei sejumlah Lembaga ini menandakan ada peringatan bahwa jika ada 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden, maka pertarungan politik tidak berhenti pada tanggal 14 Februari 2024, tetapi akan berlanjut pada putaran kedua.
"Implikasinya Prabowo, Ganjar, dan Anies harus mendesain rencana kontestasi di putaran kedua, sebab jika masuk putaran kedua, dapat dipastikan calon yang tidak masuk putaran kedua akan memberikan dukungan kepada salah satu dari kontestan diputaran kedua,"terangnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait