LOMBOK TENGAH, iNewsLombok.id - Artis ibu kota prilly latuconsina yang juga seorang Dosen Praktisi melalui ruang guru, bersama komunitas lombok plastik free (LPF) dan perhinpunan bank sampah nusantara menggelar kegiatan beach clean up (bersih pantai) di pantai tanjung aan mandalika kecamatan pujut kabupaten lombok tengah akhir pekan kemarin.
Kegiatan beach clean up sendiri dimulai sekitar jam 16.00 wita, yang saat itu Prilly bersama puluhan volunter peduli kebersihan pantai dan komunitas free plastik menyusuri setiap sudut. pantai tanjung aan memungut sampah plastik yang berserakan di pinggir pantai yang dikenal dengan pantai kerajaan semut itu.
Tujuan kegiatan ini sebagai sarana mengkampanyekan kesadaran ekologis akan problem sampah terutama dampak pencemaran lingkungan (pollutant) non organik waste seperti plastik yang mestinya menjadi perhatian semua pihak.
"Kebutuhan membangun good waste management system harus menjadi prioritas. untuk mendorong hal tersebut, langkahnya dengan membuat kebijakan atau regulasi yang tepat sudah harus dilakukan oleh pemerintah ini di Lombok, khususnya di Lombok tengah," kata Prilly.
Pemilik club sepak bola Persikota Tanggerang itu mengaku antusias untuk melakukan bersih-bersih pantai kerena mendapatkan dukungan dari memenfarekraf Sandiaga Salahudin Uno. untuk menciptakan gerakan bersih-bersih pantai kawasan wisata di Lombok Tengah dirinya juga mengajak pemerintah untuk lebih peduli dengan kebersihan pantai.
"Artinya kita harus saling dorong untuk mewujudkan keinginan kita seperti menciptakan good waste ini. Bukan pemerintah saja, namun kita juga harus menjadi pelopor terdepan dalam membangun kebersihan pantai, lebih-lebih paariwisata kita sedang maju," jelas wanita kelahiran tahun 1996.
Sementara itu ketua persatuan bank sampah nusantara lalu endy gunawan yang sekaligus ketua perindo lombok tengah mengajak pemda lombok tengah lebih peduli untuk kebersihan pntai sebagai destinasi wisata unggulan Lebih lanjut pihaknya mencatat lebih dari 60 persen bahan pencemaran (pollutant) yang mengganggu ekosistem adalah dari sampah single use plastik sehingga harus di antisipasi selain itu kegiatan tersebut juga dinilai berkorelasi positif terhadap pembangunan industry pariwisata di mandalika dan lombok ke depan agar dapat mencapai sustainable.
"Untuk tempat-tempat umum seperti pantai dan destinasi utama wisatawan/ pemerintah harus mampu menyediakan sarana dan prasarana untuk menangani persoalan sampah" lalu Edy.
Pihaknya juga berharap kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar demi mewujudkan kesadaran masyarakat dan kalangan pemangku kebijakan untuk bisa terus memberikan perhatian dan upaya nyata demi menangani persoalan sampah baik di lingkungan masing- masing maupun fasilitas umum dan destinasi pariwisata.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
