Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina STKIP Hamzar Tuan Guru DR Hazmi Hamzar memang menginginkan pihaknya menjadi PTS pertama yang menerapkan kurikulum MBKM.
"Saya ingin kita lebih awal memahami itu. Tinggal kita belajar, kita butuh literasi yang jelas. PTN saja masih banyak yang belum paham, apalagi kita. Workshop ini jalan keluar, kita ingin belajar apa itu MBKM," ungkap Tuan Guru Hazmi.
Menurutnya, penting bagi anak-anak untuk memiliki pemahaman di luar pendidikan utama mereka. STKIP akan menjadi lokomotif penerapan kurikulum MBKM yang akan banyak membuka ruang kerjasama.
"Kita akan menyesuaikan dan tidak salah dalam menyusun. Kita berharap akan tetap dipandu hingga kita benar-benar bisa diimplemtasikan," jelas politisi PPP itu.
Senada dengan Tuan Guru Hazmi, Ketua Yayasan STKIP Hamzar HM Fadlurrahman M.Si berharap banyak pada workshop yang digelar selama tiga hari tersebut. Jika telah menerapkan kurikulum MBKM, pihaknya bercita-cita agar STKIP Hamzar dalam terus meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan.
Mahasiswa Magister di dua universitas yakni Universitas Bina Nusantara Jakarta dan Universitas Pendidikan Ganesha Bali itu ingin sesegera mungkin kurikulum yang menjadi pilot project pemerintah pusat itu segera dapat dipahami dan diimplementasikan.
"Kita bisa meresmikan kurikulum MBKM setelah di workshopkan, kita akan sosialisasi dan laporkan ke Dikti bahwa kita akan melaksanakan kurikulum ini di tahun ajaran 2022/2023," ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait