"Karena kita tidak bisa menjamin ketika dia belajar di satu bidang tertentu, lantas dia akan bekerja di bidang tersebut belum tentu. Oleh karenanya dibuka program lain yang menunjang keterampilan. Namun, program studi harus berkomitmen dan memberikan bekal untuk menekuni bidang keahlian utamanya," ungkap Doktor Muntari.
Secara generatif, Mendikbud meminta penerapan kurikulum MBKM disesuaikan dengan kesiapan masing-masing lembaga perguruan tinggi. Untuk di wilayah NTB khususnya PTS, STKIP Hamzar akan menjadi perguruan tinggi pertama yang akan menggodok penerapan kurikulum tersebut.
"Kalau untuk yang di wilayah NTB, STKIP Hamzar jadi yang pertama merespons dan menggelar workshop," jelasnya.
PTS, kata Doktor Muntari dapat menerapkan kurikulum MBKM guna memperkuat kerjasama dwngan mitra.
"PTS bisa membuat kemitraan dengan pihak manapun, baik dengan PT swasta maupun negeri, tidak ada batasan. Penerapannya tentu bertahap, sembari menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan," terangnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait