“Alhamdulillah…berkali-kali senior bertugas...saya ikut. Jadi dalam jumlah penugasan memang saya lebih banyak dari yang lain karena baru pulang kira-kira 10 hari sudah berangkat lagi,” ucapnya.
Selama mengabdi di Kopassus, sejumlah jabatan strategis pun diembannya mulai dari Komandan Batalyon 11 Grup 1 Kopassus Serang, Banten. Kemudian Wadan Grup 1 Kopassus. Setahun kemudian, Pramono Edhie Wibowo diangkat menjadi Asisten Operasi (Asops) Kopassus.
Setelah sukses dalam misi pendakian gunung tertinggi di dunia Mount Everest di Nepal, dia kemudian diangkat menjadi Komandan Grup 1 Kopassus Serang, Banten. Sempat menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri, karier Pramono Edhie Prabowo di Kopassus terus melesat.
Dia kemudian ditempatkan di Sesko TNI dengan jabatan Perwira Ahli Bidang Ekonomi dan Politik. Tidak lama kemudian, dia ditarik kembali ke Korps Baret Merah menjadi Wandjen Kopassus.
Puncaknya, Pramono Edhie Prabowo diangkat sebagai Danjen Kopassus menggantikan Mayjen TNI Soenarko. Dengan jabatan sebagai Danjen Kopassus, dia akhirnya mampu mengikuti jejak ayahnya menjadi orang nomor satu di pasukan elite tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta