Mu'ti Siapkan Tim Partisipatif Cegah Bullying, Libatkan Orang Tua dan Siswa
JAKARTA, iNewsLombok.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan komitmennya untuk menekan kasus kekerasan serta bullying yang kembali marak di lingkungan sekolah.
Untuk mencegah insiden serupa, pemerintah akan membentuk tim khusus pencegahan bullying di seluruh sekolah dengan pendekatan lebih menyeluruh.
Mu’ti menyampaikan bahwa tim tersebut akan bekerja dengan metode yang lebih humanis, tidak hanya menindak, tetapi juga mengedepankan pendampingan emosional terhadap siswa.
“Nanti kita akan membentuk tim yang ada di sekolah-sekolah, dengan pendekatan yang lebih humanis, komprehensif dan partisipatif,” ujar Mu’ti di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).
Ia menambahkan, upaya pencegahan ini tidak akan berjalan efektif tanpa keterlibatan seluruh elemen pendidikan.
“Nanti melibatkan orang tua, melibatkan murid, dan juga masyarakat,” tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto turut memberikan perhatian serius terhadap meningkatnya kasus perundungan di lingkungan pendidikan. Ia menegaskan bahwa fenomena tersebut harus segera dihentikan demi keselamatan anak-anak Indonesia.
“Itu harus kita atasi,” tegas Prabowo di lokasi yang sama.
Salah satu kasus yang menyita perhatian nasional adalah meninggalnya remaja berinisial MH (13), siswa kelas 1 SMP Negeri di Tangerang Selatan. MH mengembuskan napas terakhir di ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025), setelah mengalami luka serius di bagian kepala.
MH disebut sudah menjadi korban bullying sejak awal masuk sekolah. Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya tidak dapat tertolong.
Kemendikbudristek akan merilis modul anti-bullying terbaru, mencakup pelatihan guru, simulasi penanganan kasus, serta panduan intervensi dini.
Sekolah diwajibkan membuat laporan triwulan terkait kondisi psikososial siswa dan pencegahan perundungan sebagai indikator penilaian mutu sekolah.
Layanan hotline nasional anti-bullying akan ditingkatkan dengan integrasi aplikasi pengaduan digital berbasis anonim.
Indonesia tercatat mengalami kenaikan kasus bullying 18 persen dalam tiga tahun terakhir, menurut data sejumlah lembaga perlindungan anak.
Editor : Purnawarman