Ekonomi NTB Lesu, Tapi UMKM dan Pertanian Tunjukkan Sinyal Positif

Ia menilai geliat UMKM, peningkatan produksi hasil pertanian, serta bangkitnya pariwisata pascapandemi menjadi indikator bahwa NTB mampu bertumbuh jika mengandalkan ekonomi berbasis masyarakat.
Edo menegaskan, pemerintah daerah perlu segera mempercepat diversifikasi ekonomi agar tidak terus terjebak pada fluktuasi harga komoditas tambang. Ia merekomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain:
Mendorong hilirisasi produk lokal untuk meningkatkan nilai tambah.
Pemberdayaan UMKM berbasis digital agar lebih kompetitif di pasar nasional.
Pengembangan pariwisata halal dan berkelanjutan sebagai identitas unggulan NTB.
“Pembangunan ekonomi ke depan tidak boleh lagi hanya bergantung pada investasi besar sektor tambang. Kuncinya ada pada inovasi lokal, peningkatan kapasitas SDM, dan penguatan ekonomi desa,”tegas Edo.
Menurut Edo, jika strategi diversifikasi dijalankan secara konsisten, NTB memiliki peluang besar untuk keluar dari tekanan kontraksi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Sebagai tambahan, sejumlah lembaga riset mencatat bahwa NTB memiliki potensi besar di sektor energi terbarukan, perikanan tangkap, serta industri pengolahan pangan lokal yang bisa menjadi pilar ekonomi baru daerah. Pemerintah pusat juga telah mendorong proyek strategis nasional seperti pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan program industrialisasi hasil pertanian untuk memperkuat struktur ekonomi regional.
Editor : Purnawarman