Akademisi UIN: NTB Terancam Stagnan Meski Gelar MotoGP 2025
LOMBOK, iNewsLombok.id – Gelaran MotoGP 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit kembali menjadikan Nusa Tenggara Barat (NTB) pusat perhatian dunia. Namun, di balik euforia acara internasional ini, muncul kekhawatiran bahwa momentum besar ini hanya menjadi "pesta seremonial" tanpa dampak signifikan bagi perekonomian lokal yang hingga kini masih tertinggal.
Akademisi UIN Mataram, Dr. Muhammad Fikri, menilai pemerintah daerah belum berhasil memanfaatkan MotoGP sebagai katalis pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
"Data statistik menunjukkan pertumbuhan ekonomi NTB masih stagnan, bahkan terendah kedua di Indonesia pada Kuartal II. Ini membuktikan bahwa pesta balap motor internasional itu belum berhasil menjadi 'senjata' andalan untuk menggenjot sektor riil," tegasnya.
Dr. Fikri menekankan pentingnya langkah strategis yang nyata agar NTB tidak terus berada di kelas bawah meski sudah menjadi tuan rumah ajang bergengsi dunia. Ada tiga jurus utama yang perlu segera dieksekusi oleh Gubernur NTB:
MotoGP harus terhubung dengan festival budaya, kuliner lokal, serta promosi produk UMKM. Kehadiran wisatawan internasional bisa menjadi peluang emas bagi pelaku usaha lokal.
Editor : Purnawarman