Detik-Detik Evakuasi Pendaki Belanda yang Terjatuh di Rinjani, Proses Dramatis Gunakan Helikopter

Informasi dari Kepala Kantor SAR Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menyebutkan bahwa helikopter mendarat di helipad SGi Air Bali pada pukul 17.29 WITA, dengan membawa lima orang: dua kru helikopter, satu dokter, korban, dan satu pendamping.
“Korban berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya langsung dibawa menuju Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans milik Klinik Nusa Medica untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” jelas Sidakarya.
Operasi pencarian dan penyelamatan ini melibatkan banyak pihak, mulai dari Kantor SAR Mataram, Kantor SAR Denpasar, SGi Air Bali, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Rumah Sakit BIMC, Klinik Nusa Medica, TNI dan Polri, BPBD, Bali Air, Unit, SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad
Relawan Rinjani, Damkar, Porter dan pemandu lokal.
Kantor SAR Mataram pertama kali menerima laporan kondisi darurat dari BTNGR pada pukul 14.00 WITA. Tim Rescue Pos SAR Kayangan yang terdiri dari lima personel langsung diberangkatkan dengan perlengkapan lengkap seperti alat mountaineering, komunikasi, medis, serta peralatan pendukung lainnya.
Menurut data dari BTNGR, jumlah pendaki asing yang mendaki Gunung Rinjani meningkat signifikan selama musim liburan pertengahan tahun ini. Hal ini menuntut kesiapsiagaan ekstra dari tim SAR dan relawan.
Selain itu, medannya yang ekstrem dan kondisi cuaca yang tak menentu turut menambah risiko pendakian.
Sarah Tamar diketahui mengalami kelelahan berat saat turun dari puncak, dan diduga mengalami dehidrasi.
Meski sempat mendapatkan pertolongan awal dari porter dan guide setempat, kondisi fisiknya terus menurun hingga akhirnya dibutuhkan evakuasi udara.
Editor : Purnawarman