Kunjungan Prabowo ke Negara-Negara Islam dan Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia

Dalam konteks politik luar negeri, kunjungan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan Muslim moderat. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang konsisten mendorong perdamaian dan keadilan global, termasuk dalam isu Palestina.
Dengan menjalin hubungan erat dengan negara-negara kunci di Timur Tengah, Indonesia tidak hanya membangun kemitraan ekonomi, tetapi juga menegaskan peran diplomatiknya sebagai jembatan antara dunia Islam dan komunitas internasional.
Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan global terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan luar negeri Indonesia.
Negara-negara yang dikunjungi Prabowo, terutama Turki dan UEA, memiliki kemajuan pesat di bidang teknologi, pertahanan, dan transformasi digital. Indonesia memiliki peluang untuk membangun kemitraan di bidang riset, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia.
Kerja sama di sektor ini akan menjadi pondasi penting untuk menghadapi ekonomi masa depan yang berbasis inovasi dan digitalisasi.
Pemerintah perlu memastikan bahwa kunjungan ini ditindaklanjuti dalam bentuk MoU dan program kerja konkret yang berdampak langsung pada kapasitas SDM dalam negeri.
Kunjungan Prabowo ke negara-negara Islam merupakan sinyal awal dari arah diplomasi ekonomi Indonesia ke depan.
Dalam dunia yang semakin multipolar, penguatan hubungan dengan negara-negara Islam bukan hanya soal identitas, tetapi juga strategi geopolitik dan ekonomi yang cerdas.
Namun demikian, diplomasi yang baik hanya akan berdampak signifikan jika diikuti dengan kerja keras di dalam negeri: memperbaiki regulasi, membangun infrastruktur pendukung, dan menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif.
Hanya dengan cara itu, hasil-hasil dari diplomasi luar negeri bisa benar-benar dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Editor : Purnawarman