“Karena Analisa coach Shin disaat dia melatih, di saat dia di lapangan ‘wah pemain ini nih kayaknya (maaf) IQ-nya kurang tinggi-lah’. Menurut coach Shin, pemain harus mempunyai IQ yang tinggi agar apa? Agar saat dia menerima masukkan atau arahan dari pelatih dia bisa paham,” sambungnya.
Nova kemudian mengisahkan satu momen ketika ada pemain yang tidak sesuai dengan kriteria Shin Tae-yong. Mantan pemain Persib Bandung itu mengatakan, pemain ini sulit menerima arahan atau masukkan ketika pertandingan. Akibatnya, hal ini berpengaruh pada pola permainan tim.
“Dan akhirnya ada beberapa pemain ya, saya tidak bisa menyebut. Ada si A ‘coach coba cek ini IQ-nya berapa’. Kebetulan kami punya staf untuk mengecek IQ pemain-pemain tersebut. Akhirnya setelah dilihat ‘tuh kan ini masuknya (rendah)’,” ungkapnya.
“Pemain itu ketika dimarahi malah makin nge-blank, panik dia,” terangnya.
Walau begitu, Nova mengatakan Shin Tae-yong tetap memperbolehkan pemain itu menyelesaikan pertandingan bersama Timnas Indonesia. Namun, dia mengungkapkan Coach STY tidak memberikan arahan lagi kepada pemain itu.
Pada kesempatan lain, Shin Tae-yong pernah menyuruh anak buahnya untuk meniru Messi. Momen itu terjadi saat dia menangani Timnas Indonesia U-20.
Shin Tae-yong menilai Messi adalah pemain cerdas yang pandai membuka ruang. La Pulga punya cara main yang simpel tapi membuat lawan kewalahan.
"Messi enggak banyak lari, tapi kenapa dia bisa jago mainnya? Karena ketika dia diam, dia tidak lihat bola saja, tapi dia juga memperhatikan di sekitarnya ada apa," kata Shin Tae Yong kepada pemain Timnas U-20, dikutip dari Youtube PSSI.
"Makanya ketika dapat bola, dia akan kontrol atau passing satu sentuhan, itu yang dia pikirkan. Coba kalian nonton saja pertandingan Messi seperti apa," terangnya.
"Lehernya (Messi) itu nggak pernah diam, bergerak-gerak terus (menengok-nengok). Lihat, berpikir, bergerak, selesai. Main bola seperti itu saja, sangat simpel. Itu yang harus selalu diingat di dalam otak kalian," ungkapnya.
Editor : Purnawarman