Biodata SBY dan AHY:
SBY
SBY terlahir dari keluarga tentara. Ayahnya, R Soekotjo merupakan prajurit TNI yang pensiun dengan pangkat letnan satu. Sementara ibunya, Siti Habibah, putri salah seorang pendiri Pondok Pesantren Tremas.
Lulus bangku pendidikan menengah, pria kelahiran Pacitan, 9 September 1949 ini memilih jalur militer sebagai jenjang pendidikan berikutnya. SBY memutuskan masuk Akmil 1973. Dikenal sebagai sosok cerdas, tidak mengherankan berbagai prestasi akademik diraih.
Puncaknya ketika dia menyelesaikan pendidikan keras di Lembah Tidar dengan status mentereng: lulusan terbaik! SBY diganjar lencana Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Berbagai penugasan dan dinas menghiasi perjalanan karier militernya. Mula-mula sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad, setelah itu Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana pada periode 1986-1988.
Serdadu yang pernah mengenyam pendidikan Airbone and Ranger Course, Fort Benning, Amerika Serikat, 1976, ini juga pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur. Penugasan lainnya antara lain sebagai Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad, Asops Kodam Jaya, Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro, Kasdam Jaya, serta Pangdam II/Sriwijaya.
Puncak karier militer SBY berakhir di bintang 3 alias letnan jenderal sebagai kepala staf teritorial (kaster) TNI. Kendati demikian, belakangan setelah punatugas lulusan Seskoad 1989 ini mendapat gelar jenderal kehormatan.
SBY menginjakkan kaki di kabinet ketika Presiden Gus Dur mengangkatnya sebagai menteri pertambangan dan energi pada 29 Oktober 1999. Pada 26 Oktober 1999, suami dari mendiang Kristiani Herawati ini selanjutnya dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam).
Ketika Megawati Soekarnoputri naik takhta sebagai presiden menggantikan Gus Dur, SBY kembali dipercaya duduk di kabinet. Kali ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001. Kendati demikian, SBY mundur dari jabatan itu pada 11 Maret 2004.
Doktor bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini lantas berkiprah di politik praktis dengan turut membentu Partai Demokrat. Partai itu yang mengantarkannya mencetak sejarah sebagai presiden ke-6 RI.
“Pada pemilu presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di atas 60 persen,” tulis TNI dalam laman resmi mereka, dikutip Jumat (12/7/2024).
AHY
Pasangan SBY-Ani Yudhoyono dikaruniai dua putra yakni AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Di antara dua saudara ini, AHY sebagai putra sulung yang meneruskan jejak militer ayahnya.
Lulus dari SMA Taruna Nusantara, AHY menjadikan Akmil sebagai pelabuhan pendidikan berikutnya. Yang menarik, pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini juga dikenal sebagai siswa berprestasi. Tak mengherankan pula, torehan emas yang dibuat SBY ditirunya. AHY lulus Akmil 2000 dengan status Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Karier militernya mula-mula sebagai komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak. Dia ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh. Serdadu kelahiran Bandung ini lantas didapuk sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada 2007 dan meraih penghargaan sebagai komandan kompi terbaik.
Seperti SBY, AHY juga pernah mencecap pendidikan di Negeri Paman Sam. Dia melakoni pendidikan militer di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, AS pada 2011. Hebatnya, status lulusan terbaik didapatnya.
Tak cuma itu, suami dari Annisa Pohan ini diganjar medali The Order of Saint Maurice dari Pimpinan Infanteri Nasional AS. Kembali ke Tanah Air, beragam tugas menghiasi sepak terjangnya. Dimulai sebagai Kasiops Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad.
Sayangnya, karier militer lulusan Seskoad AS ini tak semoncer bapaknya. AHY terakhir menyandang pangkat mayor sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning. Putra mahkota Cikeas ini mengakhiri karier lebih awal karena terjun ke politik praktis. AHY diusung Partai Demokrat untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Tapi bintang keberuntungan belum berpihak padanya. Duet AHY-Sylvana Murni kandas. Namun kontestasi itu menjadi lompatan baginya untuk benar-benar menyelam sebagai politisi.
Dimulai dari Kogasma Partai Demokrat, pendiri The Yudhoyono Institute ini terus melaju hingga didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pada Oktober 2019. Puncaknya, pada 15 Maret 2020 AHY terpilih aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Jalan berliku dilaluinya dalam menakhodai partai berloga berlian itu. Yang paling panas tentu saja pertarungannya dengan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang berusaha mengambil-alih Partai Demokrat.
Moeldoko tak lain senior AHY di militer. Mantan Panglima TNI tersebut kebetulan juga lulusan terbaik Akmil 1981. Dia juga diganjar lencana Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.
Pada 21 Februari 2024, AHY dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. AHY menggantikan mantan Panglima TNI Marsekal TNI (Pur) Hadi Tjahjanto yang diplot sebagai Menko Polhukam.
Artikel ini telah tayang di iNews.id denga judul Sulit Disamai! Bapak dan Anak Lulusan Terbaik Akmil, Sukses Jadi Menteri
Editor : Purnawarman