“Saksi harus cakap dalam mengawal proses pemungutan suara,” kata dia.
Wali Kota Mataram ini, mengakui, bahwa kecakapan ini, dalam hal mampu mengawal suara partai.
Memiliki kemampuan argumentasi yang baik dan komitmen teguh dalam menjalankan tugas. Sehingga tidak satu suara pun suara partai yang tercecer.
“Jangan sampai ada satu suara partai pun yang berkurang,” tegas Mohan.
Pada prinsipnya saksi adalah penerima mandat partai Golkar untuk melaksanakan tugas mulia pengawalan suara.
“Kegiatan-kegiatan kepartaian ke depan, kita harapkan ada peran serta saksi di dalamnya juga,” ucap Mohan.
Selain tugas pengawalan terhadap suara partai, Mohan juga meminta saksi berpesan sebagai mesin politik partai. Ikut bergerak memenangkan partai Golkar di pemilu 2024.
“Yang utama, saksi itu, mengajak pemilih untuk bergabung dengan partai Golkar,” kata Mohan.
Oleh karenanya, mereka selain berkualitas haruslah militan terhadap visi dan misi politik partai Golkar.
“Jangan sampai jadi saksi Golkar, tapi tidak memilih partai sendiri, ini kan lucu,” celetuknya.
Puluhan ribu saksi Golkar itu harus dipastikan merupakan pemilih partai Golkar di Pemilu 2024.
“Jadi sekitar 32 ribu saksi itu adalah riil suara partai atau sudah pasti dapat segitu. Belum lagi jika para saksi bergerak mengajak saudara, keluarga, untuk mencoblos partai Golkar tentu potensi suara dasar Partai Golkar semakin besar di NTB,” jelas Mohan.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam ToT yang dilakukan partai Golkar, pihaknya sudah menyiapkan pelatih saksi di 10 kabupaten/kota. Nantinya, para pelatih diminta membagi ilmunya pada saksi yang telah ditunjuk untuk bekerja di TPS-TPS.
“Para pelatih yang kami harapan mentransfer ilmu kepada saksi,” papar Mohan.
Sementara itu, Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) DPD Partai Golkar NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda, mengatakan ToT adalah keharusan bagi partai dalam rangka menyiapkan saksi berkualitas.
“Ini untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan dari agenda partai Golkar memenangkan pemilu tahun 2024,” katanya. Sekitar 85 hari lagi perhelatan pesta demokrasi akan dilakukan. Langkah pemenangan harus disusun dengan matang.
“Baik dalam perencanaan ataupun pelaksanaannya,” ucap Isvie.
Ketua DPRD NTB ini, menjelaskan bahwa DPT hasil pemutakhiran data berjumlah 3.918.291 pemilih. Sedangkan jumlah TPS 16.243 titik.
“NTB menjadi urutan 14 secara nasional dalam angka dan jumlah suara,” ucap Isvie.
Sebaran TPS kabupaten/kota antara lain: Kota Mataram 1.248 TPS, Lombok Barat 2.207 TPS, Lombok Tengah 3.316 TPS, Lombok Timur 4.010 TPS, Lombok Utara 749 TPS. Berikutnya, Sumbawa 1.534 TPS, Sumbawa Barat 432 TPS, Bima 1.588 TPS, Dompu 755 TPS, dan Kota Bima 404 TPS.
“Kita butuh sinergi yang kuat untuk mengawal suara dari kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat,” ungkap Isvie.
Seluruh agenda pemenangan partai mutlak dibutuhkan.
“Slogan kita Jaga Suara, mari kita tetap mempertahankan prestasi positif suara Golkar di NTB,” tegas Isvie.
Di samping itu, untuk sama-sama menjaga konstituen Golkar.
“Mari kita kawal suara partai Golkar dari TPS hingga penetapan KPU yang insya Allah nanti Golkar akan keluar sebagai pemenang pileg dan pilpres 2024,” tandas Isvie Rupaedah.
Editor : Purnawarman