Tembok Rumah Retak karena Getaran Alat Berat, Warga Tuntut Perumahan di Kebun Sudak Dihentikan

Pihaknya khawatir ketika aktivitas pembangunan sudah di wilayah utara yang dekat rumah warga, tentunya masyarakat akan terkena dampak, mulai dari dampak dari debu penimbunan, getaran aktivitas alat berat, dan gangguan yang lainnya.
" Ini lihat tidak ada jaraknya dengan rumah saya, apalagi ini akan menjadi jalan, pasti nantinya akan berdampak terhadap rumah saya dan warga lainnya, " tegasnya.
Untuk itu sebelum, aaktivitas pembangunan perumahan dilanjutkan, Sukri meminta kepada pengembangan dan pihak Desa Telagawaru agar dilakukan komunikasi, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada situ Dusun Kebun Sudak.
Meskipun lahan ini wilayah Desa Telagawaru, tetapi yang mendapatkan dampak dari aktivitas pembangunan ini masyarakat Dusun Kebun Sudak.
" Kami minta ada komunikasi, sebelum pembangunan dilanjutkan, pengembangan ini berikan sosialisasi kepada masyarakat, " tegasnya.
Permintaan yang lainnya, pihaknya meminta agar pihak pengembangan merubah satplan pengembangan perumahan, ia meminta agar tidak ada jalan didekat rumah warga, agar tidak menggangu masyarakat, kalau bisa satplan jalan dirumah.
" Kami minta jangan ada jalan di pinggir rumah kami, kalau bisa dirubah, " pintanya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kebun Sudak Jumahir mengatakan, pihaknya sudah menerima pengaduan dari masyarakatnya yang protes dengan aktivitas pembangunan perumahan yang belum pernah ada sosialisasi dan komunikasi dengan dirinya dan masyarakat yang langsung berbatasan dengan pembangunan perumahan.
Dari awal sudah disampaikan kepada pihak pengembangan agar duduk bersama membicarakan dengan masyarakat sebelum dilakukan aktivitas penimbunan.
" Sudah disampaikan dari sejak awal kepada pengembangan agar duduk bareng, namun tidak ada respon dari pihak pengembangan, " tuturnya.
Sehingga masyarakat membuat pengaduan pengaduan protes secara resmi dengan bersurat dan menandatangani langsung, sebagai Kadus, ia berharap kepada pengembangan dan Kepala Desa Telagawaru sebagai pihak yang memiliki wilayah, meminta agar Kepala Desa dan Pengembangan mengajak masyarakat untuk duduk bareng, namun ternyata tidak ada respon hingga saat ini.
Begitu juga saat protes disampaikan ke deplover, tidak pernah ada respon sampai berkali-kali masyarakat melakukan protes.
" Kita mau duduk bareng bagaimana caranya, karena wilayah yang terdampak ini adalah masyarakat Kebun Sudak, jangan Desa Telagawaru dapat enaknya saja tanpa ada konfirmasi ke kita, " tegasnya.
Kemudian dari sisi tenaga kerja, masyarakat yang ada di Dusun Kebun Sudak ini harusnya juga bisa diberikan kesempatan untuk masuk sebagai pekerjaan. Meskipun ini wilayah Telagawaru.
" Kepada devloper ini ayo kita duduk bareng, agar tidak ada tidak dirugikan, atau yang merugikan, " tegasnya.
Terpisah Kepala Desa Telagawaru H. Hotaman pihak berjanji akan memfasilitasi masyarakat Kebun Sudak dah pihak pengembangan untuk duduk bersama menyampaikan permasalahan yang akan disampaikan oleh masyarakat.
" Besok akan kita fasilitasi untuk pemanggilan, " ungkapnya
Editor : Purnawarman