Riset Sinergi Analitika Masih Temukan Kasus Perkawinan Anak di Lombok karena Pulang Larut Malam

Misalnya dengan pembuatan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Paraturan Bupati hingga ditingkatkan menjadi Perda Pencegahan Perkawinan Anak.
"Sosialisasi inipun telah diterima baik oleh kalangan anak muda. Sebuah wawancara telah dilakukan oleh kami di Tim Peneliti Sinergi Analitika terhadap pengunjung Car Free Day (CFD) pada tanggal 11 Desember 2022 untuk mengetahui dampak sosialisasi pencegahan perkawinan anak," terang Jian Budiarto dalam rilis tertulis yang diterima, Jumat (6/1/2023).
Hasil dari wawancara tersebut, sebanyak 8 dari 9 pengunjung CFD telah mengetahui sosialisasi pencegahan perkawinan anak. Namun yang patut disayangkan sosialisasi ini tidak lebih dini dilakukan. Misalnya Y, seorang pedagang kaki lima saat dia menikah beberapa tahun lalu mengaku tidak memperoleh informasi terkait pencegahan perkawinan usia anak ini.
“Dulunya sih belum (tahu) saat pas kawin. Perkawinan di usia muda itu patut disayangkan. Itu yang saya pikirkan, kalau orang tua mampu sekolahin kenapa mesti kawin. Saya sebenarnya ingin sekolah tinggi-tinggi tapi biaya nggak ada," tutur Y saat diwawancara tim peneliti.
Editor : Purnawarman