Bale HIMALO ini bisa dipakai untuk pertemuan, rapat dan lain sebagainya. Juga, selain untuk kepentingan HIMALO dan Laskar Sasak, Bale HIMALO ini bisa digunakan sebagai shelter, sebagai tempat rumah singgah bagi warga Lombok yang sedang berkunjung ke Jakarta dan tidak memiliki tempat tinggal sementara selama kunjungannya ke Jakarta.
Bale HIMALO tersebut diresmikan oleh salah seorang tokoh masyarakat Lombok yang tinggal di Jakarta, sekaligus dewan pembina HIMALO yakni HL Sudarmadji atau Mamiq Cuk. Dalam proses peresmian Bale HIMALO tersebut, dikemas dalam acara Maulid & Syukuran, pembacaan tahlilan dan doa, yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat Lombok, tokoh pemuda, mahasiswa yang tinggal di Jabodetabek, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Karman juga menyebutkan bahwa sesuai data dari kepengurusan lama, jumlah warga Lombok di rantauan sebanyak 10 ribuan orang. Tetapi biasanya yang aktif itu berganti-gantian orang, kadang 100-200 orang, kadang juga 30 orang.
Tapi yang terpenting bagi Karman, pihaknya akan terus bikin kegiatan bulanan, seperti yasinan. Kegiatan yasinan bulanan ini akan diteruskan digalakkan pada periode kepemimpinannya ini, di samping juga kegiatan-kegiatan lainnya.
Karman juga menegaskan bahwa suku apapun yang lahir dan besar serta tinggal di Lombok, mereka bisa masuk menjadi anggota HIMALO. Asalkan mau berkomitmen untuk saling mendukung di tanah rantauan dan kemudian berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarkat NTB di Lombok (kampung halaman).
"Rasa syukur dan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada donator, dana warga himalo yang ikut urunan dalam pengadaan Bale Himalo ini," tutup Karman.
Editor : Purnawarman