Secara singkat disampaikan bahwa BBT telah berdiri sejak tahun 1922 dengan nama Textile Inrichting Bandoeng (TIB). Peran saat itu TIB sebagai pusat informasi dan edukasi pada sektor tekstil. Inovasi Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) muncul di era kepemimpinan Kepala TIB pertama yaitu Sir Dalenoord.
Seiring waktu TIB berkembang hingga kini menjadi Balai Besar Tekstil dibawah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Diruang produksi yang menampung mesin-mesin alat tekstil, telah menerapkan teknologi digital 4G dan dapat diterapkan kepada IKM setempat.
Selain itu terdapat juga alat pemintal, jacquard, dan mesin lainnya yang merupakan hasil pengembangan tim BBT. Nuryanti juga menyampaikan perlunya pembenahan untuk IKM NTB terhadap pengolahan aneka serat benang, peningkatan mutu pewarnaan benang, sertifikasi Alat Pelindung Diri (APD) Disposable.
Dengan adanya pengolahan bahan baku benang dari serat nanas, pelepah pisang, hingga menjadi benang siap pakai, diharapkan pengembangan ketersediaan bahan baku yang disediakan sendiri secara lokal dapat memudahkan pengrajin dalam berproduksi.
Editor : Purnawarman