2. Mimpi dari pikiran
Mimpi ini selalu menggelisahkan hati dan disebabkan gejolak yang sedang ada di benak seseorang, baik dari hati maupun pikiran. Misalnya, memikirkan seseorang karena suka dengan orang tersebut. Lalu memimpikannya. Hal tersebut terbawa ke dalam mimpi melalui perasaan. Biasanya mimpi kedua ini adalah mimpi junub.
"Biasanya mimpi ini adalah mimpi junub, yaitu mimpi karena terlalu suka dengan seseorang yang berlebihan. Akhirnya dia mimpi biologis di situ," ungkap Ustadz Khalid Basalamah.
Jika memimpikan hal ini, maka lakukan seperti pada mimpi pertama, yakni membaca isti'adzah, meludah sebelah kiri tiga kali, dan tidak menceritakan mimpi tersebut kepada orang lain.
3. Mimpi petunjuk dari Allah Ta'ala
Mimpi ini dikenal dengan 'ruqyah shodiqoh'. Ini merupakan mimpi yang benar dan datangnya dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Berbeda dengan mimpi sebelumnya, mimpi ini memberi kabar gembira secara positif.
Di antaranya, mimpi mengunjungi atau tawaf di Kakbah, masuk surga, sedang berjihad, dan lain sebagainya. Maka mimpi ini boleh diceritakan kepada orang lain, sesuai sunah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Imam Malik mengatakan, "Tidak semua mimpi patut diceritakan, hanya mimpi-mimpi baik saja."
Wallahu a'lam bishawab.
Lihat Juga: Ustadz Khalid Basalamah Ungkap 3 Jenis Mimpi Menurut Ajaran Islam, Apa Saja?
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait