Itikaf, Sesibuk Apapun Pekerjaan Siapkan Waktu 30 Menit di Masjid

Vitrianda Hilba Siregar
Itikaf di 10 malam terakhir Ramadan bagi pekerja formal, pedagang serta  profesi lain yang sangat sibuk membuat mereka berfikir untuk keras mengatur waktu. (Foto: Okezone)

Dengan demikian, ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang sibuk tadi, untuk tetap melakukan itikaf selama Ramadhan. Semisal pagi atau siangnya bekerja, sore atau malam melakukan itikaf.

Yang menjadi dasar pendapat jumhur ulama adalah hadits dari Ya’la bin Umayyah radhiallahu ‘anhu , beliau berkata, 

،

“Saya berdiam beberapa saat di masjid, dan tidaklah aku berdiam kecuali untuk i’tikaf.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf).

An-Nawawi menjelaskan pendapat jumhur ulama dalam hal ini, beliau berkata, 

ٌَََََََََََََََََُُُُُُُُُِِِِِِِِِّّّّّْْْْْْْ ,ٍٍََََََََََََََُُُُُُِِِّّْْْْْ

"Adapun batas minimal itikaf yang shahih adalah apa yang ditegaskan oleh jumhur bahwa dipersyaratkan tinggal/menetap di masjud dan boleh lama atau sedikir bahkan sampai beberapa saat (lahdzah)." [Al-Majmu' 6/514]

Demikian juga Ibnu Hazm menegaskan berdiam diri di masjid karena Allah adalah itikaf dan tidak ada bataaan tertentu. Beliau berkata, 

“Semua bentuk berdiam diri di masjid karena Allah Ta'ala, dalam rangka berniat beribadah kepada-Nya adalah i’tikaf.” [Al-Muhalla , 5:179]

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network