NEPAL, iNewsLombok.id – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video viral sekelompok anak muda Nepal atau Gen Z yang berjoget ala Pacu Jalur di depan gedung DPR Nepal yang terbakar. Aksi tersebut langsung memancing sorotan netizen internasional.
Dalam video yang pertama kali diunggah akun X @neV***, terlihat sejumlah pemuda menari menyerupai gerakan khas Pacu Jalur yang dipopulerkan oleh Rayyan Arkan Dhika, bocah asal Riau yang dijuluki netizen sebagai "aura farming boy".
Mereka berjoget di area air mancur besar yang berada tepat di depan gedung parlemen Nepal. Sambil mengibarkan bendera nasional Nepal, para pemuda itu seolah tidak mengindahkan kobaran api yang melahap bangunan DPR.
Netizen pun ramai menilai aksi tersebut sebagai simbol protes generasi muda terhadap kondisi politik di Nepal. Ada pula yang menganggapnya sekadar ekspresi Gen Z yang kreatif namun kontroversial.
Video Pacu Jalur Viral di TikTok
Tak hanya beredar di platform X, video serupa juga banyak ditemukan di TikTok. Salah satunya memperlihatkan seorang pemuda Nepal mengenakan bendera nasional sebagai selendang, kemudian berjoget Pacu Jalur di atas sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.
Menariknya, di belakang pemuda itu tampak jelas bangunan terbakar yang diduga masih bagian dari kompleks pemerintahan Nepal.
Video ini sudah ditonton lebih dari 15 ribu kali hanya dalam beberapa jam sejak diunggah, dan terus memicu komentar beragam dari netizen internasional.
Pacu Jalur merupakan tarian viral yang terinspirasi dari lomba perahu tradisional Riau dan semakin populer setelah diadopsi ke konten humor serta joget TikTok.
Aksi di Nepal ini muncul di tengah demonstrasi besar-besaran yang menuntut reformasi politik dan transparansi pemerintahan.
Gedung DPR Nepal sendiri mengalami kerusakan parah akibat kebakaran yang dipicu oleh aksi demonstrasi. Hingga kini, otoritas setempat masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.
Fenomena joget di tengah protes memperlihatkan bagaimana budaya populer lintas negara dapat digunakan sebagai bentuk ekspresi politik generasi muda.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait