JAKARTA, iNewsLombok.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) RI menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada Senin (8/9/2025). Prosesi pelantikan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta bersama empat menteri baru lainnya.
Prabowo sendiri memimpin pengambilan sumpah jabatan. "Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Prabowo saat memandu sumpah jabatan Purbaya.
Profil Singkat Purbaya Yudhi Sadewa
Nama Lengkap: Purbaya Yudhi Sadewa
Tempat/Tanggal Lahir: Bogor, 7 Juli 1964
Pendidikan:
Sarjana Teknik Elektro – Institut Teknologi Bandung (ITB)
Master of Science (MSc) & Doktor Ilmu Ekonomi – Purdue University, Indiana, Amerika Serikat
Sebelum menjabat Menkeu, Purbaya memiliki rekam jejak panjang di pemerintahan dan dunia finansial.
Ia terakhir menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Keppres No. 58/M Tahun 2020.
Purbaya juga pernah:
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim & Energi, Kemenko Marves (2018-2020)
Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Maritim, Kemenko Polhukam, dan Kemenko Perekonomian
Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden (2015)
Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010-2014)
Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006-2008)
Chief Economist Danareksa Research Institute (2005-2013)
Selain itu, Purbaya juga pernah berkecimpung di sektor swasta, termasuk bekerja sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-1994).
Tantangan Menkeu Baru
Sebagai pengganti Sri Mulyani, Purbaya menghadapi sejumlah tantangan besar, di antaranya:
Stabilitas Fiskal Nasional – menjaga keseimbangan APBN di tengah ketidakpastian global.
Pertumbuhan Ekonomi – memastikan pertumbuhan tetap di atas 5% dengan memperkuat investasi dan ekspor.
Defisit dan Utang Negara – mengendalikan rasio utang agar tetap dalam batas aman.
Reformasi Pajak dan Subsidi – memperluas basis pajak dan mengefisienkan belanja negara.
Digitalisasi Keuangan Negara – mempercepat integrasi sistem digital dalam pengelolaan fiskal.
Pengamat ekonomi menilai pengalaman panjang Purbaya di bidang riset, lembaga keuangan, serta birokrasi strategis akan menjadi modal penting dalam menjalankan tugasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait