"Silahkan tanyakan saja ke penyidik apa yang ditanyakan," ujarnya sambil berlalu.
Baiq Isvie juga mengaku tidak menghitung jumlah pertanyaan yang diajukan oleh tim penyidik.
"Saya tidak catet berapa," katanya singkat sambil menaiki mobil di depan lobi Kejati NTB.
Terkait adanya laporan dana siluman yang disebut-sebut sudah masuk ke Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
"Saya tidak tahu," ungkapnya kembali.
Sebelumnya sudah ada dua pimpinan DPRD yang diperiksa yakni Yek Agil dan Lalu Wirajaya.
Sementara itu, Anggota DPRD yang sudah diperiksa Indra Jaya Usman, Abdul Rahim, Hamdan Kasim, Marga Harun.
Dana siluman adalah istilah untuk alokasi anggaran yang tidak jelas peruntukannya atau tidak tercantum secara resmi dalam dokumen perencanaan, namun muncul dalam proses pengesahan anggaran.
Kasus dugaan dana siluman DPRD NTB ini sebelumnya ramai dibicarakan publik setelah adanya laporan masyarakat dan aktivis anti-korupsi.
Kejati NTB tengah melakukan pengumpulan alat bukti dan keterangan saksi untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran hukum.
Dalam beberapa kasus serupa di daerah lain, dana siluman kerap ditemukan dalam pos anggaran perjalanan dinas, bantuan sosial, atau proyek fiktif.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait