“Kami harap kejadian ini tidak terulang. Harus ada evaluasi sistem keselamatan pendakian di Indonesia,” tulis salah satu komentar yang mendapatkan ribuan tanda suka.
Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Sementara sebagai Bentuk Hormat
Sebagai bentuk penghormatan terhadap Marins dan keluarganya, otoritas setempat memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian Gunung Rinjani. Langkah ini juga diambil guna memperlancar proses evakuasi yang berlangsung cukup dramatis di tengah cuaca buruk.
“Proses evakuasi sangat menantang karena kondisi cuaca dan medan yang ekstrem,” ujar salah satu anggota tim SAR.
Sebanyak 50 orang dilibatkan dalam misi pencarian dan penyelamatan yang berlangsung sejak hari pertama laporan hilangnya Marins diterima.
Kemenlu Brasil Sebut Ini Sebagai Tragedi Nasional
Kementerian Luar Negeri Brasil melalui pernyataan resminya menyebut insiden ini sebagai tragedi nasional, mengingat Marins adalah sosok yang dikenal di komunitas seni dan petualangan.
“Kedutaan Besar Brasil di Jakarta telah mengoordinasikan proses penyelamatan dengan otoritas Indonesia,” ujar perwakilan Kemenlu Brasil.
Identitas dan Kronologi Juliana Marins
Juliana Marins diketahui mengenakan pakaian outdoor berwarna navy dan sepatu hiking putih saat terakhir kali terlihat. Drone berhasil menangkap citra tubuhnya dalam posisi tidak bergerak di lereng kawah.
Berdasarkan data pendakian, Marins mendaki seorang diri dan terakhir berkomunikasi dengan rekannya sebelum dilaporkan hilang.
Hingga Juni 2025, Gunung Rinjani telah mencatat lebih dari 15.000 pendaki sejak awal tahun, dengan mayoritas berasal dari mancanegara. Peningkatan jumlah pendaki ini menuntut adanya protokol keselamatan yang lebih ketat, termasuk pengawasan rute rawan dan pendampingan bagi pendaki solo, terutama wisatawan asing.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait