"Kami menghimbau rekan-rekan ojol tidak terjebak pada agenda yang menyesatkan. Jika ada metode aksi yang merugikan, seperti pemaksaan offbid dan sweeping keras, hal itu harus ditolak karena malah merugikan ojol," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung upaya politisasi isu ojol oleh segelintir pihak yang mengaku sebagai pejuang hak-hak driver, tetapi dalam praktiknya justru memperkeruh suasana dan memicu kebijakan aplikator yang lebih menekan.
"Mereka yang menjadi sumber kegaduhan ini kini berlagak pahlawan dengan mendorong ojol melakukan unjuk rasa di jalanan," tambahnya.
THR dan Politisasi Isu Ojol: Siapa Diuntungkan?
Salah satu isu yang sempat memanas sebelumnya adalah tuntutan pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada driver ojol, yang menurut Andi tidak memperhitungkan realitas operasional aplikator dan malah berdampak negatif bagi mitra sendiri.
Ia menduga, isu THR ini turut dimanfaatkan sebagai alat tekanan politik terhadap pemerintah dan perusahaan aplikasi.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait