“Ini kan belum final. Iqbal dan pengurus menunggu dari pusat, karena itu hak prerogatif pusat yang tentu punya penilaian dan pertimbangan yang sudah diperhitungkan,” jelasnya.
Ia juga menanggapi isu perekrutan sekretaris DPD dari luar partai sebagai sesuatu yang wajar, selama itu demi penguatan struktur dan pengaruh partai.
“Sebagai partai komando, Gerindra tentu tetap mengedepankan kader loyal dan berkontribusi. Kecuali kalau kadernya letoi dan gagal, ya wajar diganti,” tegasnya.
Lalu Muhammad Iqbal adalah diplomat senior yang saat ini menjabat sebagai Gubernur NTB. Meski berlatar belakang birokrat, ia digadang-gadang menjadi salah satu tokoh strategis yang siap memperkuat barisan partai Gerindra di NTB.
Gerindra NTB selama ini dikenal memiliki basis kader kuat, namun juga mengalami dinamika internal menjelang Pemilu 2029. Kepemimpinan baru dinilai penting untuk konsolidasi dan penguatan elektoral di daerah.
Isu “mengimpor kader” untuk pengurus partai juga menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di NTB tetapi juga di sejumlah daerah lain, sebagai bentuk strategi realpolitik partai penguasa.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait