LOMBOK, iNewsLombok.id – Isu pergantian Ketua DPD Partai Gerindra NTB yang menyeruak ke publik dinilai sebagai bagian dari dinamika politik yang wajar dalam tubuh partai besar. Direktur PRESiSI, Darwan Samurdja, menegaskan bahwa rotasi kepemimpinan partai, apalagi di level daerah, seringkali bersifat strategis dan tidak bisa dilepaskan dari konteks kekuasaan nasional.
“Saya pikir wajar-wajar saja dan itu bagian penting selaku gubernur, karena Iqbal juga butuh support di DPRD provinsi untuk mengawal dan mengamankan kebijakan-kebijakan strategisnya selama pemerintahannya, selain memuluskan jalan-jalan lobi ke pusat,” ungkap Darwan, Sabtu (17/5/2025).
Gerindra Dinilai Ingin Perkuat Konsolidasi Daerah-Pusat
Menurut Darwan, dalam konteks politik saat ini, wajar jika seorang gubernur dari partai berkuasa didorong atau bahkan mengambil alih posisi strategis di partai, termasuk jabatan Ketua DPD. Hal ini terutama untuk memperkuat jalur koordinasi dengan pemerintah pusat, mengingat Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, kini menjabat sebagai Presiden RI.
"Apalagi ini partai penguasa. Konsolidasi dan koordinasi ke pusat jadi lebih mudah, baik untuk urusan internal partai maupun pembangunan daerah," jelasnya.
Fenomena Serupa di Partai Lain
Darwan menyebut bahwa dinamika serupa juga terjadi di partai politik lain. Ia mencontohkan terpilihnya Lalu Ahmad Zaini (LAZ) sebagai Ketua DPW PAN NTB meski bukan kader dari awal.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait