Namun peluang aklamasi dinilai kecil. Sebab, saat ini baik Mohan maupun Ummi Dinda sama-sama memiliki bargaining position yang kuat, baik di tingkat daerah maupun pusat.
"Mohan kuat karena menjabat Wali Kota Mataram sekaligus Ketua DPD Golkar saat ini, sedangkan Ummi Dinda adalah Wakil Gubernur NTB dan punya jaringan nasional," jelasnya.
Ia menambahkan, budaya politik Golkar yang selalu menjunjung tinggi kompetisi, menjadikan Musda kali ini bukan sekadar formalitas.
“Golkar terbiasa dengan kader-kader matang. Pertarungan ide, strategi, dan lobi akan menjadi penentu arah Musda nanti. Tidak ada dominasi tunggal,” tegasnya.
Menurutnya, hanya kesepakatan politik sejak dini yang bisa membuka peluang aklamasi, namun dengan tensi dan kekuatan yang hampir seimbang, peluang itu dinilai cukup kecil.
Sekertaris DPD Golkar NTB Firad Pariska menyebut bahwa Musda sudah menentukan kepanitian diantaranya diketua dirinya dan akan dilaksanakan 24 mei mendatang.
"Untuk ketua penyelenggara saya, ketua SC Husein Hizam, ketua OC Bq Isvie Rupaeda. Pelaksanaan musda tanggal 24 mei,"terangnya.
Sementara persyaratan pendaftaran calon Ketua DPD Golkar NTB masih disusun panitia dan sesuai juklak dari DPP.
"Masih disusun oleh tim penjaringan sesuai dengan juklak,"ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait