LOMBOK, iNewsLombok.id – Dalam upaya meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu migrasi aman dan perdagangan orang, Migrant CARE menggelar program Migrant CARE Goes to Campus di Universitas Gunung Rinjani, Senin (28/4/2025).
Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 10.00 WITA dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai program studi.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat mobilitas migran tertinggi di Asia Tenggara, termasuk dari kalangan usia muda.
Tingginya minat migrasi ini membuka peluang sekaligus risiko, di antaranya praktik perdagangan orang (TPPO) yang marak terjadi melalui modus pekerjaan layak dan pendidikan luar negeri.
Dalam paparannya, Migrant CARE mengungkap sejumlah kasus eksploitasi terhadap anak muda, termasuk skandal Ferienjob di Jerman yang pada 2023 menjerat lebih dari 1.000 mahasiswa Indonesia dalam kerja paksa.
Di kawasan Mekong, kasus online scam dan kerja paksa terkait judi daring juga menunjukkan tingginya kerentanan migran muda terhadap kejahatan lintas negara berbasis digital.
NTB menjadi salah satu provinsi dengan tingkat migrasi tenaga kerja tertinggi di Indonesia. Tahun 2023, tercatat 26.893 pekerja migran berasal dari NTB.
Namun, tingginya angka migrasi ini juga berbanding lurus dengan risiko TPPO, di mana 210 warga NTB menjadi korban perdagangan orang, dengan modus perekrutan ilegal dan kerja paksa.
Melalui dialog interaktif, Migrant CARE mengajak mahasiswa memahami hak-hak buruh migran, mengenali tanda-tanda perdagangan orang, serta mendorong partisipasi aktif dalam advokasi perlindungan migran.
"Kampus harus menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran kritis, mengingat orang muda menjadi target utama migrasi dan eksploitasi," Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE .
Acara ini juga menjadi momentum mempererat kerja sama antara Migrant CARE dan perguruan tinggi dalam mengarusutamakan isu migrasi aman dan perlindungan hak asasi manusia di lingkungan akademik.
Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, Migrant CARE berharap semakin banyak generasi muda Indonesia yang dapat bermigrasi dengan aman, adil, dan bermartabat, bebas dari jerat perdagangan orang.
Editor : Purnawarman