“Lebih parah lagi, Bulog belum melakukan pembelian jagung dengan alasan gudang penuh. Padahal janji Presiden dan Menteri Perdagangan, Bulog akan menyerap hasil panen petani,” kata Pelita.
Ia menyampaikan keluhan para petani yang merasa dirugikan karena harga pasar sangat rendah dan biaya produksi sangat tinggi.
“Kalau pemerintah tak bisa bantu petani, lebih baik beri himbauan agar mereka tak menanam jagung. Jangan beri harapan palsu,” tegasnya.
Kebutuhan Alat Panen Mendesak
Pelita juga menyinggung kekurangan tenaga kerja saat panen raya dan mendesak pemerintah untuk segera menambah alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester.
“NTB ini Lumbung Pangan Nasional, tapi masih kekurangan alsintan. Panen tidak bisa maksimal jika terus mengandalkan tenaga manual,” ujarnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait