LOMBOK, iNewsLombok.id - Di tengah menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, para ekonom mengusulkan berbagai strategi alternatif untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Langkah-langkah ini dinilai lebih efektif dibanding hanya mengandalkan program diskon.
Edo Segara Gustanto, Peneliti Pusat Kajian dan Analisis Ekonomi Nusantara, mengatakan bahwa beberapa kebijakan dapat diterapkan, termasuk insentif pajak, peningkatan pendapatan masyarakat, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok.
“Pemerintah dapat mempertimbangkan pengurangan PPN untuk barang kebutuhan pokok atau insentif PPh bagi masyarakat berpenghasilan rendah guna meningkatkan daya beli,” ujar Edo, Minggu (16/3/2025).
Edo menyarankan pengurangan pajak serta pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang lebih tepat sasaran untuk membantu kelompok masyarakat rentan.
Menurut Edo, mendorong pertumbuhan UMKM dan industri padat karya sangat penting agar masyarakat memiliki pendapatan stabil yang dapat meningkatkan konsumsi.
Sektor keuangan juga diharapkan berperan dengan menurunkan suku bunga kredit dan memberikan relaksasi pembiayaan agar masyarakat memiliki lebih banyak ruang untuk berbelanja.
Pemerintah didorong untuk melakukan operasi pasar dan memastikan rantai distribusi berjalan efisien guna mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali.
Dengan berbagai strategi ini, diharapkan daya beli masyarakat bisa kembali meningkat secara berkelanjutan, tanpa hanya bergantung pada program diskon yang bersifat sementara.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait