LOMBOK, iNewsLombok.id - Tiga elit birokrasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga alumni IPDN berpeluang menjadi pemimpin daerah seperti Asisten di Setda Provinsi Fathul Gani, Pj Bupati Lombok Timur Juani Taufik dan Sekda Lombok Utara Anding di pemilu kepala daerah 2024.
Pengamat Politik Musa Sofiandi menyebut bahwa tiga nama elit di birokrasi teraebut tidak akan berani maju menjadi kepala daerah karena harus mundur dari jabatannya.
"Fathul Gani Ndak mungkin, dia Ndak akan berani berspekulasi, Ndak mungkin mau maju jadi Calon. Juaini Taopik juga Ndak akan berani maju Karena Tidak punya modal (modal Parpol maupun Finansial)," ungkapnya, Minggu (31/3/2024).
" Dia (Anding) masih muda, Peluang sih ada tapi saya yakin Ndak mungkin dia akan korbankan diri / kariernya untuk maju menjadi Cabup,"terangnya.
"Gani, Opik. Ndak akan berani mundur, kecuali aturannya berubah dalam arti dia tidak harus mundur dari jabatan sekarang . Ini yang saya bilang mereka akan mikir seribu kali kali untuk mundur Krn persiapan yang tidak ada, baik persiapan Parpol pengusung maupun persiapan material/finansial,"terangnya.
Sederet alumni sekolah pamong praja yang sudah membuktikan diri duduk di jajaran Pemerintahan seperti HB.Thamrin Rayes yang pernah mendapingi Drs.H.L Srinata sebagai Wakil Gubernur. Drs H. Jamaludin Malik dan Drs.H.Muhammad Abdullah atau akrab disapa Haji Mo yang masing masing pernah dan saat ini masih menjadi Bupati Sumbawa dan kini Dr. H.Nursiah M.Si selaku Wakil Bupati Loteng.
Untuk saat ini para senior Alumni pamong Praja yang duduk di jajaran elit Birokrasi NTB terutama yang di Pemerintah provinsi seperti Dr.H.Fathul Gani,M.Si yang satu angkatan dengan Dr Safrizal ZA, M.Si saat ini menjabat Pj.Gubernur Bangka Belitung serta yang duduk dijajaran Sekretaris Daerah seperti. Sekda Lombok Timur Drs.HM.Juaini Taofik, M.Si satu angkatan dengan Dr.Agus Fatoni, M.Si yang satu angkatan dengan Dr.H.Agus Fatoni, M.Si saat ini menjabat Pj.Gubernur Sumatera Selatan serta Sekretaris Daerah KLU Anding Dwisucahyo S.STP, M.Si yang tergolong masih sangat muda sangat berpeluang maju dalam konstalasi Pilkada yang akan datang.
Tentu dengan syarat punya nyali dan keberanian tarung dengan segala konsekuensinya. Konsekuensi terberat tentu harus mundur sebagai ASN dan faktor inilah yang umumnya paling menjadi pertimbangan terberat para Alumni Pamong Praja berpikir untuk maju dalam konstalasi Pilkada.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait