AMMAN, iNewsLombok.id - Travel agent asal Lombok menyebut negara Yordania aman untuk dikunjungi wisatawan Indonesia. Hal ini disampaikan Director Tiara Sentosa Tours Sahlan MS yang berdomisili di Lombok Nusa Tenggara Barat yang ikut dalam rombongan FAM Trip bersama Astindo di Yordania selama 7 hari.
Menurut Sahlan, keamanan di Yordania sangat baik selama 7 hari, tidak ada kekhawatiran kriminal setiap perjalanan bahkan tidak terlihat polisi yang berjaga kecuali di kantor Dubes dan destinasi wisata.
"Selama 7 hari di Yordania menakjubkan walau tidur di gurun pasir tapi tetap merasa aman dan nyaman," kata Sahlan.
Sahlan mengaku menikmati perjalanan wisata selama 7 hari di Yordania mengunjungi sejumlah tempat seperti
1. Citadel
Citadel adalah sebuah destinasi wisata sejarah yang menakjubkan dan berada di Amman, ibu kota Yordania. Terletak di sebuah bukit yang tinggi. Foto iNews.id/SM Said
Citadel adalah sebuah situs arkeologi yang memiliki sejarah yang kaya dan panorama yang menakjubkan yang dibangun di masa Romawi sekitar abad ke 2 Masehi.
Kita dapat menjelajahi reruntuhan bangunan kuno, termasuk kuil Romawi, istana Umayyah, dan reruntuhan- reruntuhan Byzantine.
Selain itu, dari puncak bukit, kita dapat menikmati pemandangan indah Amman yang luas.
Al Karak Castle adalah salah satu benteng yang dibangun pada abad ke 12. Benteng ini sempat dikuasai crusader sehingga akhirnya dapat diduduki oleh pasukan pimpinan Sultan Salahuddin Al Ayyuby. Foto iNews.id/SM Said
Al Karak Castle atau Benteng Karak yang juga dikenal sebagai Kastil Kerak adalah sebuah benteng yang dibangun pada pertengahan abad 12 yang terletak di Kota Karak, Yordania. Benteng Karak ini dibangun pada tahun 1140-an oleh Pagan dan Fulk, Raja Yerusalem.
Benteng ini memainkan peran penting dalam Perang Salib, karena lokasinya yang strategis meliputi rute perdagangan utama antara Damaskus dan Mesir.
Sebelumnya benteng ini dikontrol oleh Tentara Salib atau Crusader namun saat Perang Hittin pada 1187 benteng ini dapat dikuasai oleh pasukan Muslim pimpinan Sultan Salahuddin Al Ayyubi.
Penguasaan benteng ini juga kerap berganti dinasti, termasuk Crusader, Ayyubiyah, Mamluk, dan Ottoman.
Benteng Karak merupakan contoh yang luar biasa dari arsitektur benteng abad pertengahan dan merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
3. Petra
Petra adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Kota kuno Petra begitu istimewa. Terletak jauh di dalam gurun Yordania, Petra adalah kota batu kuno yang dipahat dari batu pasir merah muda. Foto iNews.id/SM Said
Jika mengunjungi Yordania tidak lengkap jika tak mengunjungi Petra. Petra adalah situs arkeologi kuno yang terletak di Yordania Selatan, terkenal dengan bangunan-bangunan batu kuno yang dipahat dengan indah di tebing-tebingnya.
Salah satu struktur paling ikonik di Petra adalah Al-Khazneh atau "The Treasury", yang merupakan makam raksasa yang dipahat di tebing.
Selain itu, ada juga Monastery (Al-Deir), yang merupakan kuil besar yang terletak di puncak bukit. Petra juga menawarkan banyak jalur hiking yang memungkinkan pengunjung menjelajahi situs ini lebih dalam.
Keindahan arsitektur kuno dan lanskap gurun membuat Petra menjadi salah satu tempat wisata yang paling menakjubkan di dunia. Menjelajahi Petra bisa dengan jalan kaki, berkuda atau mengendarai mobil golf.
4. Wadi Rum
Wadi Rum merupakan salah satu tempat di Yordania Selatan yang berupa hamparan padang pasir merah luas dengan gunung bebatuan raksasa. Foto iNews.id/SM Said
Wadi Rum berarti lembah pasir juga dikenal dengan sebutan Lembah Bulan adalah sebuah lembah yang terletak di Yordania selatan, sekitar 60 km di sebelah timur Kota Aqaba. Wadi Rum merupakan gurun terbesar di Yordania. Tempat ini menjadi menarik setelah syuting Film The Martian (2015) yang dibintangi Matt Damon, astronot yang tidak sengaja tertinggal di Mars, saat rekan-rekannya terburu-buru kembali ke Bumi..
Wadi Rum sudah dihuni dari zaman prasejarah, salah satunya adalah peradaban Nabatea yang telah meninggalkan lukisan batu dan kuil-kuil.
Di Wadi Rum kita juga bisa menikmati sunset maupun sunrise dengan sensasi adventure naik mobil jeep atau double kabin dan menunggangi onta.
5. Dead Sea
Laut Mati adalah danau garam yang berbatasan dengan Yordania di sebelah timur dan Tepi Barat Palestina serta Israel di sebelah barat. Foto berenang di laut mati. iNews.id/SM Said
Dead Sea atau Laut Mati merupakan destinasi pariwisata di Yordania. Dimana Laut Mati adalah danau terendah di Bumi dan memiliki konsentrasi garam yang sangat tinggi, sehingga memungkinkan objek dapat mengapung di permukaannya.
Air dan lumpur Laut Mati diyakini memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk penyembuhan kulit dan kondisi kesehatan lainnya. Banyak orang mengunjungi Laut Mati untuk berendam dan merasakan manfaatnya.
Di pesisir Yordania, terdapat beberapa resor yang menawarkan pengalaman unik di sekitar Laut Mati. Diantaranya Crown Plaza dimana resor ini dilengkapi dengan fasilitas spa, kolam renang, dan akses langsung ke Laut Mati untuk aktivitas seperti berendam dan bermain lumpur.
Selain berenang dan merendam di Laut Mati, pengunjung juga dapat menyaksikan Sunset maupun Sunrise.
Terpisah Spesialis Pemasaran Jordan Tourism Board (JTB) Suhaib Albakheet memastikan, bahwa negaranya tetap aman untuk dikunjungi oleh wisatawan, termasuk dari Indonesia, meskipun terjadi perang Palestina Israel di Gaza.
"Seperti yang telah anda lakukan selama seminggu terakhir, saya ingin Anda berbicara tentang betapa amannya Jordan. Kami tidak terpengaruh dengan perang yang terjadi saat ini. Sungguh menyedihkan apa yang kita lihat di berita. Tapi Yordania, jauh dari konflik dan Yordania, sudah aman sejak saat itu," kata Suhaib di sela acara Astindo FAM Workshop The Indonesian Travel Agents Association, Minggu (10/3/2024).
Menurut Suhaib, itulah sebabnya JTB menghadirkan media dari Indonesia yang datang dan melihat dengan langsung. "Namun, saya akan berbicara dan menjelaskan kepada semua orang di seluruh dunia bahwa Yordania adalah negara yang aman," timpalnya.
Menurut dia, Yordania memang mendapat dampak dari perang tersebut, namun tidak berdampak besar. "Sejujurnya kami masih banyak wisatawan yang datang dari kawasan GCC (Gulf Cooperation Council). Kami menargetkan lebih banyak wisatawan datang dari Asia Tenggara. Kami melakukan perjalanan bisnis atau perjalanan sosialisasi ke Afrika untuk mendatangkan turis dari Afrika. Jadi kami berusaha menutupi kerugian kami sejak awal perang," ungkap Suhaib.
Sementara Ketua Umum Astindo Pauline Suharno mengatakan, posisinya sekarang Yordania memang dekat daerah perang. Sehingga masyarakat awam tidak tahu dan khawatir dengan keamanannya disini.
"Tapi selama kita disini kan bisa melihat Yordania ini kan aman sekali dan ini adalah pesan yang ingin disampaikan bahwa Yordania ini aman. Makanya mengundang media dan juga media yang menyampaikan bahwa ke Yordania ini aman," kata Pauline kepada iNews.id.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait