Pengamat Prediksi Tiga Variabel Ini Jadi Penentu Kemenangan Ganjar dan Efek Ekor Jas ke PDIP di 2024

Purnawarman
Pengamat Prediksi Tiga Variabel Ini Jadi Penentu Kemenangan Ganjar dan Efek Ekor Jas ke PDIP di 2024. ist

MATARAM, iNewsLombok.id - Diumumkannya Ganjar Pranowo, Jumat (21/04) oleh Megawati Sukarnoputri menjadi capres PDIP sudah diduga jauh hari bahwa fenomena Jokowi akan terulang di pemilu 2014 bahwa Ganjar didalam berbagai survey menunjukkan tren naik karena dibenci oleh PDIP menyebabkan survey partai dan puan maharani turun. Untuk itu PDIP harus mendukung agar elektabilitas partai tidak jatuh.

Jadi pertanyaannya bagaimana peluang ganjar menang dan efek ekor jas kepada PDIP?. Menurut Pengamat Politik dari UIN Mataram Dr Agus, M.Si akan ditentukan tiga variabel.

"Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana peluang kemenangan Ganjar dan bagaimana efek ekor jas Ganjar kepada PDIP? Tentu sangat ditentukan tiga variabel, yakni calon wakil yang akan mendampingi Ganjar, kuantitas dan kualitas partai koalisi, dan arah angin dukungan Jokowi," ungkapnya.

Agus menyebut jika wakil Ganjar adalah Prabowo maka boleh jadi kuantitas partai koalisi akan banyak kecuali Golkar yang masih pikir-pikir dan ini artinya Ganjar menyelam sambil minum air satu keputusan politik menghasilkan dua keuntungan.

Kemudian jangan lupa posisi Jokowi sebagai Presiden dalam masa kontestasi pilpres berlangsung menjadi variabel khusus atau utama.

"Seperti dugaan awal saya bahwa fenomena Ganjar seperti fenomena Jokowi Pemilu 2014. Ketika itu semakin PDIP tidak menyukai Jokowi elektabilitas PDIP dan elektabilitas Megawati semakin menurun, sementara elektabilitas Jokowi semakin menaik. Fenomena ini terulang kembali di 2023 semakin PDIP membenci Ganjar, elektabilitas PDIP dan puan Maharani semakin menurun sementara elektabilitas Ganjar semakin menaik,"ungkapnya.

Agus menambahkan sementara PDIP tidak ingin mengalami kekalahan dalam Pemilu, maka rasionalitas politik PDIP adalah menyelematkan elektabilitas partai dengan memberi tongkat estapet Jokowi kepada Ganjar dan mengorbankan Puan Maharani.

"Dengan posisinya sebagai Presiden saya melihat Jokowi lah yang bisa mempengaruhi sikap dan putusan politik Airlangga. Jika kemudian Jokowi mendukung Ganjar, misalnya dengan konpensasi politik jangka pendek PDIP meneruskan estapet Gubernur Jawa Tengah kepada Walikota Solo dan Calon Gubernur DKI diberikan kepada Golkar, maka boleh jadi akan koalisi Indonesia besar akan benar-benar terjadi,"terangnya.

Jika terbangun koalisi Indonesia besar maka potensi muncul dua pasangan calon presiden, namun jika Golkar keluar dari koalisi, maka boleh jadi muncul tiga pasangan calon presiden.

"Masalahnya, apabila ada tiga pasangan calon Ganjar, Airlangga, dan Anies, maka besar kemungkinan pilpres putaran kedua Ganjar vs Anies. Jika diputaran kedua Ganjar vs Anies, maka kalkulasi politik akan dihitung ulang,"terangnya.

"Dari kalkulasi-kalkulasi tadi dengan tidak bermaksud mendahului putusan politik Airlangga, saya menduga Golkar akan bergabung dengan PDIP tentu saja dengan syarat-syarat yang berat dan konpensasi politik jangka panjang,"

Editor : Purnawarman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network