Adalah kewajiban PWI juga untuk terus menerus melatih dan memfasilitasi anggotanya agar dapat beradaptasi, memiliki wawasan, pengetahuan bisnis apabila mereka hendak terjun ke usaha pers. Dilakukan secara rutin di semua provinsi, disertai bimbingan dari para ahli atau praktisi yang sudah terbukti berhasil. Kita hidup di dunia nyata betapa sulitnya menjalankan usaha pers, tetapi tentu anggota PWI harus tetap profesional dan teguh dalam etika. ***
Bendera PWI harus berkibar, kiprahnya terdengar, sikap dan gagasannya disegani di pentas nasional. Itulah target saya apabila dipercaya menjadi Ketua Umum PWI Pusat dalam Kongres PWI 2023 nanti.
Jalan satu-satunya ke arah sana adalah terus melakukan pendidikan, pendidikan, pendidikan, motto yang konsisten dijalankan Ketua Umum PWI periode 2008-2013, 2013-2018, Pak Margiono almarhum melalui program Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Safari Jurnalistik, Uji Kompetensi Wartawan, dll. Kegiatan seperti ini patut dilakukan lagi dengan modifikasi sesuai an kondisi dan tantangan yang baru.
PWI Provinsi menjadi faktor sukses program-program pendidikan di atas karena dilibatkan, diajak diskusi, ikut memikirkan, bahkan berbagi tanggungjawab dalam pelaksanaan SJI. Pusat dan daerah dalam satu irama untuk kemajuan organisasi. Sementara di PWI Pusat, para senior, para pakar dan spesialis, dibantu ahli-ahli, intelektual kampus, menggodok kurikulum, sesuai visi dan misi organisasi.
PWI bisa dan mampu karena itu sudah terbukti. Saya yakin PWI ke depan juga akan mampu apabila program pelatihan merasuk ke dalam jiwa, hati nurani, segenap pengurus PWI.
Apalagi kalau semua potensi anggota PWI yang berkiprah di media-media nasional dan daerah, diajak memberi gagasan dan sumbangsihnya pada organisasi PWI.
"Bersatu kita teguh. Bersama kita bisa. Marilah memajukan PWI Pusat."ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait