get app
inews
Aa Text
Read Next : Uang Korupsi Chromebook di Lombok Timur Diduga Mengalir ke 14 Rekening, Total Capai Rp 2,2 Miliar

Bikin Rugi Rakyat! Oknum Bulog dan Mitra Diduga Main Mata Oplos Beras Murah Jadi Premium KW

Kamis, 13 November 2025 | 16:34 WIB
header img
Satgas Pangan Polres Lombok Timur ungkap 110 ton beras SPHP oplosan di Sikur. Ramli Nurawang/iNewsLombok.id

“Gudang sudah kita police line, bahkan pihak-pihak yang terlibat termasuk saksi telah diperiksa untuk dimintai keterangan, termasuk meminta keterangan ahli,” jelas Dharma.

Ia menambahkan, penyelidikan akan segera diselesaikan dalam waktu dekat. “Kita berharap dalam waktu dekat kasus ini bisa tuntas,” imbuhnya.

Bulog Lombok Timur Tegaskan Sikap Tegas terhadap Pelanggaran

Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, Supermansah, membenarkan telah menerima laporan dari Satgas Pangan terkait temuan beras oplosan tersebut. Ia menegaskan bahwa Bulog akan menindak tegas setiap mitra yang terbukti melakukan pelanggaran.

“Kalau kami di Bulog tegas, jika melanggar kita blacklist dan kita akan stop kegiatannya di Bulog, namanya dicoret, pasti ada sanksi sesuai aturan perusahaan,” ujar Supermansah.

Ia juga memastikan bahwa Bulog akan sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada aparat penegak hukum (APH) dan tidak akan melakukan intervensi terhadap penyelidikan.

Konteks dan Dampak Ekonomi

Program SPHP Bulog merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk menjaga kestabilan harga beras dan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Praktik pengoplosan seperti ini berpotensi merusak kepercayaan publik, menurunkan mutu beras di pasaran, serta merugikan konsumen dan negara.

Selain itu, dugaan keterlibatan oknum dalam jaringan distribusi beras SPHP menjadi perhatian serius, mengingat NTB merupakan salah satu sentra produksi beras nasional. Pemerintah daerah diharapkan memperkuat pengawasan rantai distribusi pangan agar kasus serupa tidak terulang.

Satgas Pangan Polres Lombok Timur kini tengah berkoordinasi dengan Bapanas, Dinas Ketahanan Pangan NTB, dan Bulog Wilayah NTB untuk menelusuri lebih jauh potensi penyimpangan distribusi di wilayah lainnya.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut