Langkah Bersejarah: 2.500 Guru Ngaji dan Marbot Masuk BPJS Ketenagakerjaan di Lombok Timur

LOMBOK, iNewsLombok.id – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 menjadi momen bersejarah bagi ribuan guru ngaji dan marbot masjid di Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah daerah memberikan hadiah istimewa berupa jaminan perlindungan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, dan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lombok Timur seusai Upacara HUT RI ke-80 di halaman Kantor Bupati, Minggu (17/8/2025).
Bupati Warisin menegaskan, pemerintah daerah menanggung penuh iuran awal BPJamsostek bagi para guru ngaji dan marbot.
“Rencana akan kita masukkan mereka semua marbot dan guru ngaji, dan pemda akan membayarkan iuran mereka untuk beberapa bulan. Nanti sisanya mereka yang akan melanjutkan,” ungkapnya.
Menurut Bupati, program ini sekaligus bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menyiapkan masa depan melalui jaminan sosial.
“Siapa yang mau ngasih kita uang dengan jumlah yang besar? Kita bayar Rp16.800 per bulan, tapi sudah bisa mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta. Bahkan ada yang sampai Rp189 juta lebih dengan tambahan beasiswa untuk anak,” jelasnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lombok Timur, Muhammad Yohan Firmansyah, mengungkapkan bahwa lebih dari 2.500 guru ngaji dan marbot telah resmi terdaftar, dan sisanya akan menyusul dalam waktu dekat.
“Kenapa mereka? Karena mereka dianggap sebagai pekerja rentan dengan upah di bawah rata-rata. Kepala daerah ingin memberikan perlindungan kepada mereka,” ujar Yohan.
Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan pertama kalinya di Indonesia, di mana guru ngaji dan marbot secara resmi mendapat perlindungan sosial dari BPJamsostek.
“Ini merupakan langkah bersejarah, hadiah kemerdekaan bagi guru ngaji dan marbot di Lombok Timur,” tegasnya.
Hingga Juli 2025, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Lombok Timur mencapai 147.384 orang, atau sekitar 29,23% dari 504.147 angkatan kerja. Jumlah ini terus bertambah pada Agustus seiring masuknya ribuan guru ngaji dan marbot ke dalam kepesertaan.
Editor : Purnawarman