Langkah Bersejarah: 2.500 Guru Ngaji dan Marbot Masuk BPJS Ketenagakerjaan di Lombok Timur

“Siapa yang mau ngasih kita uang dengan jumlah yang besar? Kita bayar Rp16.800 per bulan, tapi sudah bisa mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta. Bahkan ada yang sampai Rp189 juta lebih dengan tambahan beasiswa untuk anak,” jelasnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lombok Timur, Muhammad Yohan Firmansyah, mengungkapkan bahwa lebih dari 2.500 guru ngaji dan marbot telah resmi terdaftar, dan sisanya akan menyusul dalam waktu dekat.
“Kenapa mereka? Karena mereka dianggap sebagai pekerja rentan dengan upah di bawah rata-rata. Kepala daerah ingin memberikan perlindungan kepada mereka,” ujar Yohan.
Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan pertama kalinya di Indonesia, di mana guru ngaji dan marbot secara resmi mendapat perlindungan sosial dari BPJamsostek.
“Ini merupakan langkah bersejarah, hadiah kemerdekaan bagi guru ngaji dan marbot di Lombok Timur,” tegasnya.
Hingga Juli 2025, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Lombok Timur mencapai 147.384 orang, atau sekitar 29,23% dari 504.147 angkatan kerja. Jumlah ini terus bertambah pada Agustus seiring masuknya ribuan guru ngaji dan marbot ke dalam kepesertaan.
Editor : Purnawarman