Pembongkaran Sukarela oleh Pemilik Warung di Pantai Tanjung Aan, ITDC Janji Siapkan Lokasi Pengganti

“Kita berharap ada solusi yang menjamin masyarakat bisa tetap mencari nafkah di Pantai Aan. Kita masih bingung bahan-bahan kita ini mau dipindahkan ke mana. Tidak ada tempat kita lagi,” ujar Dina, salah satu pemilik warung.
Dina menambahkan bahwa meskipun kawasan tersebut merupakan tanah negara, masyarakat berharap pemerintah dan ITDC dapat menyediakan lokasi pengganti yang strategis agar pendapatan mereka tidak merosot drastis pasca pengosongan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, mengapresiasi sikap kooperatif masyarakat meskipun sempat terjadi gejolak kecil.
“Artinya masyarakat kita memahami posisi ini (tanah negara). Insya Allah mudah-mudahan masyarakat kita kooperatif,” ucap Lalu Firman.
Lalu Firman juga menegaskan bahwa pengosongan lahan ini menjadi bagian dari proses pembangunan kawasan Mandalika, khususnya di Pantai Aan. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah akan tetap mengawal proses perizinan dan berharap masyarakat lokal diprioritaskan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari proyek tersebut.
“Dahulukan masyarakat kita,” tegasnya.
Sebagai bentuk solusi jangka pendek, ITDC bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah menyiapkan amenity core atau stall yang dapat disewa oleh warga lokal, serupa dengan skema yang diterapkan di Bazaar Mandalika.
Namun, sejumlah warga masih mengeluhkan lokasi pengganti yang belum sepenuhnya sesuai dari sisi akses pengunjung dan potensi penjualan.
Pantai Tanjung Aan merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang dirancang sebagai kawasan super prioritas pariwisata nasional.
Proyek ini didorong untuk mendukung target 2 juta kunjungan wisatawan ke NTB pada 2026.
Sejumlah investor telah menargetkan pembangunan hotel, glamping, dan spot wisata kelas dunia di sekitar kawasan yang kini sedang dibersihkan dari bangunan liar.
Pemerintah juga mendorong transformasi ekonomi warga lokal dari informal menuju pelaku usaha mikro formal melalui pelatihan dan bantuan modal UMKM di sektor pariwisata.
Pembongkaran warung di Pantai Tanjung Aan menjadi momen penting dalam transisi kawasan wisata Mandalika ke level internasional. Namun, kepekaan terhadap nasib pedagang lokal akan menentukan sukses tidaknya pengembangan ini secara berkelanjutan dan inklusif.
Harapan masyarakat kini bertumpu pada solusi riil dan akses terhadap lokasi jualan baru yang tidak hanya legal, tapi juga menguntungkan.
Editor : Purnawarman