get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria di Lombok Tengah Diduga Racuni Tetangga Pakai Air Bercampur Sianida, Korban Tewas Seketika

LSPR Dorong Branding Desa Bilebante Melalui Souvenir Ramah Lingkungan dan Desain Inovatif

Sabtu, 31 Mei 2025 | 15:01 WIB
header img
LSPR Dorong Branding Desa Bilebante Melalui Souvenir Ramah Lingkungan dan Desain Inovatif. ist

LOMBOK, iNewsLombok.id – LSPR Institute of Communication and Business memperkuat komitmennya terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wisata Hijau Bilebante, Lombok Tengah, Selasa (20/5/2025).

Kegiatan ini melibatkan lintas prodi dari Fakultas Komunikasi dan Fakultas Bisnis, dengan fokus pada pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal dan prinsip keberlanjutan.

Dua program utama menjadi sorotan kegiatan ini. Pertama, “Pengembangan Desa Wisata Hijau Melalui Desain Cinderamata Gelas Kayu dan Merchandise untuk Branding Berkelanjutan” yang diketuai oleh Jati Paras Ayu. Kedua, “Perancangan Logo, Shopping Bag, & Shopping Box Ramah Lingkungan untuk Desa Bilebante” yang dipimpin oleh Yesi Pandu Pratama Wibowo bersama tim.

Program ini bersinergi dengan Pemerintah Desa, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan masyarakat setempat. Kepala Desa Bilebante, Asrok Mudailun, menyatakan bahwa produk seperti shopping bag dengan logo desa sangat efektif untuk promosi.


LSPR Dorong Branding Desa Bilebante Melalui Souvenir Ramah Lingkungan dan Desain Inovatif

“Shopping bag berlogo jadi media promosi yang berkelanjutan. Nama desa bisa dikenal luas lewat tangan wisatawan,” jelasnya.

Ketua Pokdarwis, Pahrul Azim, menilai kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut. Tote bag dan gelas kayu ukir jadi oleh-oleh yang unik sekaligus memperkuat identitas desa,” ujarnya.

Produk-produk yang dikembangkan menggabungkan teknologi modern seperti desain grafis dan mesin ukir laser/CNC dengan nilai lokal. Yesi Pandu menyampaikan, “Dengan shopping bag yang bisa dipakai ulang, kita tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga memperkuat citra Bilebante sebagai desa wisata peduli lingkungan.”

Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan, mulai dari teknik menyablon manual pada spunbond, paper bag, dan tote bag, hingga penggunaan mesin ukir otomatis. Gelas kayu ukir yang menjadi hasil utama juga diarahkan sebagai wadah saji minuman tradisional khas Bilebante seperti jamu, yang kini mulai dikembangkan oleh UMKM lokal sebagai paket wisata.

“Produk gelas kayu ukir bukan sekadar cinderamata. Ia membawa nilai budaya dan menjadi identitas Bilebante yang membedakan dari destinasi lain,” kata Jati Paras Ayu.

Selain souvenir, program ini juga memperkenalkan strategi pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace lokal. Peserta diajarkan mengunggah produk mereka secara mandiri dan memanfaatkan desain visual untuk memperkuat citra digital desa.

Kegiatan ini secara nyata mendorong ekonomi kreatif desa dan mendorong penciptaan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Tak hanya berdampak ekonomi, kegiatan ini memperkuat nilai-nilai budaya dan lingkungan hidup.

Shopping bag dan gelas kayu berlogo kini bukan hanya menjadi oleh-oleh, tapi simbol komitmen warga Bilebante terhadap ekowisata dan keberlanjutan.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut