get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Berita Populer:Dugaan Penghinaan Wabup Lobar Hingga Foto Pertemuan Iqbal-Bahlil Suksesi Golkar NTB

Fauzan Khalid Dinilai Calon Kuat Pimpin DPW Partai NasDem NTB, Mori Hanafi Masih Punya Peluang

Kamis, 29 Mei 2025 | 10:31 WIB
header img
Fauzan Khalid Dinilai Calon Kuat Pimpin DPW Partai NasDem NTB, Mori Hanafi Masih Punya Peluang. ist

LOMBOK, iNewsLombok.id – Pengamat politik Dr. Alfisahrin menilai persaingan dalam perebutan posisi Ketua DPW Partai NasDem NTB akan menjadi pertarungan menarik antara dua sosok kuat, yakni Fauzan Khalid dan Mori Hanafi. Kedua tokoh ini sama-sama kini menjabat sebagai anggota DPR RI dan memiliki tingkat popularitas tinggi di NTB.

“Menurut saya sangat menarik sekali meneropong kans kedua kader Partai NasDem NTB, Fauzan Khalid dan Mori Hanafi, menjadi Ketua DPW Partai NasDem NTB. Keduanya kini sama-sama menjadi anggota DPR RI dan tokoh lokal yang populer. Kalau dilihat prospek dan kans, saya kira Pak Fauzan Khalid lebih memiliki peluang,” ujar Alfisahrin, Kamis (29/5/2025).

Fauzan Khalid Unggul dari Basis dan Akar Politik Lokal

Alfisahrin menyebut, peluang Fauzan Khalid lebih besar karena sejumlah faktor kunci. Di antaranya adalah pengalaman memimpin sebagai Bupati Lombok Barat selama dua periode yang membuatnya memiliki basis massa kuat di wilayah tersebut, salah satu kantong utama suara NasDem di NTB.

“Fauzan Khalid adalah mantan Bupati Lombok Barat dua periode dan memiliki basis massa besar. Ini jadi kekuatan dalam menjaga elektabilitas Partai NasDem menjelang Pemilu 2029,” jelasnya.

Selain itu, Fauzan juga dikenal memiliki kedekatan kultural dan genealogis dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di NTB, yang secara historis berpengaruh kuat dalam peta politik lokal.

“Ia punya akar kekerabatan politik yang kuat dengan tokoh-tokoh NU. Ini menjadi modal politik yang besar,” tambahnya.

Fauzan dianggap merepresentasikan ceruk suara signifikan dari Pulau Lombok, di mana NasDem memiliki konsentrasi dukungan kuat di Lombok Barat dan Lombok Timur. Dalam tradisi politik nasional, partai cenderung memilih figur yang populer dan memiliki cakupan suara geopolitik yang luas.

Kelemahan Fauzan: Minim Pengalaman Struktural di Partai

Meski diunggulkan, Fauzan tak lepas dari catatan minus. Alfisahrin menyebut minimnya pengalaman di struktur internal partai menjadi salah satu kelemahan utama.

“Kelemahan Fauzan adalah tidak punya pengalaman di struktur kelembagaan partai nasional. Jam terbang di internal partai juga masih terbatas karena ia lebih dikenal sebagai birokrat,” terangnya.

Mori Hanafi: Kader Baru Tapi Berpengaruh di Sumbawa

Di sisi lain, Mori Hanafi juga dinilai sebagai kandidat potensial. Dengan latar belakang sebagai mantan Wakil Ketua DPRD NTB, Mori memiliki jejaring birokrasi dan sosial yang kuat, terutama di Pulau Sumbawa.

“Saya kira keduanya adalah kader handal. Mori punya jejaring birokrasi dan sosial daerah yang luas. Popularitas regionalnya mumpuni, khususnya di Sumbawa,” kata Alfisahrin.

Namun, ada dua hal yang menjadi tantangan bagi Mori. Pertama, ia masih tergolong kader baru di Partai NasDem, yang bisa memunculkan resistensi dari kalangan kader senior. Kedua, basis dukungannya di Pulau Lombok masih belum solid, padahal Pulau Lombok merupakan pusat kekuatan Partai NasDem di NTB.

“Mori belum lama di NasDem, dan dukungannya di Lombok masih lemah. Ini bisa jadi ganjalan internal,” ujarnya.

Konteks Politik 2025: Reposisi Kepemimpinan Menuju Pemilu 2029

Perebutan kursi Ketua DPW NasDem NTB tak bisa dilepaskan dari strategi partai menghadapi Pemilu 2029. Dengan komposisi kekuatan suara yang menyebar antara Lombok dan Sumbawa, diperlukan figur yang mampu menjembatani dua kepulauan tersebut.

Namun, kecenderungan politik tetap mengarah pada figur dengan elektabilitas dan basis suara yang dominan, terutama di Lombok sebagai wilayah dengan jumlah DPT terbesar di NTB.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut