Muazzim Akbar: 400 SPPG di NTB Jadi Target, BPOM Harus Aktif Awasi

“BPOM harus turun langsung, jangan sampai ada peristiwa siswa keracunan atau ada buah yang berulat atau tidak layak konsumsi. BPOM jangan diam dan menunggu, jangan berpangku tangan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan BPOM dalam mengawasi kualitas makanan yang akan dikonsumsi siswa dan masyarakat. Langkah ini untuk menghindari potensi insiden seperti keracunan makanan yang dapat mencoreng program baik ini.
SPPG bukan sekadar dapur umum, tetapi berperan sebagai pilar pemenuhan gizi nasional yang mengedepankan makanan sehat, higienis, dan terstandar. Dalam konteks NTB, dapur-dapur ini sangat penting untuk menekan angka stunting, meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak, dan mendukung program Pangan Aman Sekolah.
Implementasi SPPG juga akan mendorong pemberdayaan UMKM lokal dalam rantai pasok bahan makanan serta membuka lapangan kerja baru di tingkat desa. Oleh karena itu, percepatan pembangunan harus dilakukan secara sistematis dan terintegrasi, mulai dari infrastruktur, manajemen, hingga pengawasan mutu makanan.
Editor : Purnawarman