Syaratnya, Israel memberikan persetujuan kepada Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Israel, yang merupakan anggota OECD, menolak Indonesia karena tak memiliki hubungan diplomatik. Selain itu Indonesia kerap mengecam tindakan Israel atas Palestina.
Menurut laporan Ynet, Indonesia melakukan negosiasi dengan Israel selama 3 bulan dan diawasi langsung oleh Menteri Luar Negeri Israel Katz. Dalam pembicaraan tersebut, Katz mengutip kritikan Indonesia terhadap Israel sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober.
Dia juga menyinggung soal dukungan Indonesia terhadap Afrika Selatan yang melaporkan Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida di Gaza.
Ynet melaporkan, Indonesia menyetujui syarat yang diberikan Israel yakni menormalisasi hubungan diplomatik. Sebagai imbalannya Israel akan mendukung Indonesia bergabung ke OECD dalam pemungutan suara oleh para anggota.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Dewan telah secara resmi menyetujui persyaratan awal yang jelas dan eksplisit yang mengharuskan Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan semua negara anggota OECD sebelum mengambil keputusan untuk mengakuinya ke OECD,” kata Mathias Cormann, sekretaris umum OECD, dalam suratnya kepada Katz.
Katz pada Rabu lalu membalas surat kepada Cormann dengan mengatakan.
“Saya memiliki harapan yang sama dengan Anda bahwa proses ini akan membawa perubahan bagi Indonesia, karena saya mengantisipasi perubahan positif dalam kebijakannya terhadap Israel, terutama menghentikan kebijakan bermusuhan terhadap Israel dan mengarahkan jalan menujuhubungan diplomatik penuh antara semua pihak,"
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul Indonesia Disebut Akan Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel, Kemlu: Tak Ada Rencana!
Editor : Purnawarman