Tantangan lainnya Iqbal bukan pengurus partai politik di NTB, sedangkan menjadi pemenang dalam pemilihan Gubernur sudah barang tentu tidak terlepas dari dukungan partai poltik.
"Maka pertanyaan selanjutnya adalah adakah partai politik yang berminat mendukung Iqbal? Jawabannya adalah jika elektabilitas Iqbal terus mengalami kenaikan, boleh jadi beberapa partai akan memberikan dukungan,"ungkapnya.
Namun apabila elektabilitas Iqbal tidak kunjung naik, maka pada prinsipnya tidak ada partai politik yang mau kalah dalam pilkada.
"Oleh karena partai politik ingin menang, maka jika elektabilitas Iqbal stagnan apalagi tidak kunjung naik, Maka agak berat bagi seorang Iqbal untuk maju di NTB 1,"tegasnya.
Jadi dilihat dari kapasitas personal Iqbal dibutuhkan sebagai calon alternatif dalam Pilgub NTB 2024.
"Saya pribadi belum mengenal Iqbal secara emosional karena belum pernah bertemu secara langsung. Namun pernah mengenal pemikiran Iqbal melalui zoom metting di acara musrenbang Kabupaten Lombok Tengah bulan puasa kemarin. Dari pandangan Iqbal saya dapat membaca bahwa Iqbal memiliki kapasitas akademik yang baik, tutur katanya santun, dan menggambarkan sikap pluralism. Barangkali hal tersebut terbentuk dari pengalaman beliau sebagai Duta Besar RI di Turki,"terangnya.
Editor : Purnawarman