get app
inews
Aa Read Next : Berburu Petilasan Kebudayaan Leluhur Sasak yang Sensitif Berlanjut, Simak Disini!

Ini Petilasan Ulama Penyebar Agama Islam di Lombok yang Keramat Tak Mempan Dibakar Api

Minggu, 20 November 2022 | 18:38 WIB
header img
Ini Petilasan Ulama Penyebar Agama Islam di Lombok yang Keramat Tak Mempan Dibakar Api

Selain itu untuk keperluan berwudhu dan mandi, dan lain-lain. Denek Perwangse juga membuat saluran air dari mata air yang tidak diketahui asal muasalnya. Pancuran mata air itu hingga kini tetap mengalir meskipun sudah berusia berabad-abad.

"Denek Perwangse juga meninggalkan kumpulan kotbahnya dalam bentuk tulisan arab diatas gulungan kulit onta," ujar Haji Mundri sembari memperlihatkan beberapa bukti artefak peninggalan Denek Keramat yang ia jaga hingga kini.

Dalam beberapa kesempatan, Denek Perwangse sering kali berusaha menujukkan sisi keramat miliknya. Dirinya pernah berkali-kali dibakar atau membakar dirinya.

Namun, api yang membakar dirinya tersebut seperti tak mempan. Masyarakat terhibur dengan tingkah Denek Perwangse. Belakangan, setelah syariat islam mulai dipahami, masyarakat mulai sadar bahwa yang dilakukan Denek Perwangse tersebut merupakan salah satu sisi 'keramatnya'.

Kini, areal kawasan yang disebut menjadi tempat bertafakkur Denek Perwangse tersebut masih dirawat dan disebut memiliki nilai keramat oleh masyarakat setempat. Tempat itu lazim digunakan sebagai lokasi roah adat pada momen-momen tertentu.

Tak hanya itu, lokasi tersebut juga ramai didatangi oleh para peziarah yang mengetahui kehebatan dan kekaromahan Denek Perwangse. Para peziarah tersebut tak hanya berasal dari masyarakat Lombok, tetapi juga berasal dari luar daerah.

Sementara Ketua Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6, H. Ruslan Turmuzi didampingi Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah mengatakan akan melaporkan secara detail hasil penelusuran Petilasan Pating Laga Denek Perwangse kepada Dewan Pembina Tim Ekspedisi, H Rachmat Hidayat agar bisa ditindak-lanjuti dengan kapasitas dan legacy yang dimiliki sebagai Anggota DPR RI Dapil Lombok.

Menurut Ruslan Turmuzi, cerita rakyat (folklore) tentang kisah Denek Keramat beserta jejak petilasan yang ditinggalkan membuktikan bahwa nenek moyang Suku Bangsa Lombok memiliki karya cipta kebudayaan yang tinggi. Hal tersebut mengindikasikan saat itu Lombo' Mirah Adi sudah memiliki tatanan dan struktur kebudayaan yang menarik perhatian orang luar utk mendatangi dan mendiami wilayah Lombok dengan berbagai motif dan kepentingan.

"Jika benar denek keramat ini berasal dari Yaman, maka betapa kuatnya pesona budaya Gumi Sasak Mirah Adi dimata ulama Yaman sampai jauh-jauh melakukan ekspedisi ke Lombok untuk sebarkan syiar islam," ucap Ruslan Turmuzi.

Ruslan menggarisbawahi bahwa Tim Ekspedisi Mistis sengaja memfokuskan untuk menggali dan menelusuri folklore ( cerita rakyat ) yang ada di dusun - dusun untuk diaktualisasikan guna menambah kazanah keberagaman mutu manikam kebudayaan Suku Bangsa Sasak yang Terserak itu.

"Tim Ekspedisi Mistis akan membuka akses informasi terhadap semua artefak atau petilasan yang ditemukan agar stakeholder maupun publik agar tahu tentang sejarah suku bangsa sasak yang terserak tersebut," ujar RT , panggilan akrabnya.

*Telusuri Jejak makanan Tradisional Sasak yang Punah*

Sementara itu Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah menambahkan, pihaknya saat ini sedang mendalami dan memverifikasi informasi terkait makanan tradisional suku sasak yang hilang atau musnah, oleh sebab perkembangan jaman yang berimplikasi pada berubahnya gaya hidup, terlebih adanya serbuan produk-produk makanan modern yang serba instan.

Padahal dari sisi kesehatan, makanan Tradisional Sasak tempo dulu lebih familiar cita rasa lidah suku sasak, sehat dan bergizi karena diproses secara alami tanpa campuran pengawet ataupun bahan-bahan sintetis lainnya.

"Tim Ekspedisi Mistis akan mengeluarkan daftar makanan/kudapan tradisional sasak yang hilang maupun terancam musnah jika keberadaannya tidak dilindungi dan diproteksi," kata Amrullah.

Sementara itu Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto menambahkan Pemerintah Daerah perlu turun tangan untuk melakukan revitalisasi dan pembenahan disekitar lokasi petilasan pating laga Denek Perwangse agar mempermudah akses masysrakat mengunjungi.

"Penataan Kawasan diseputar petilasan Denek Kramat perlu dilakukan agar masyarakat batu kumbung mengapreasiasi karena nenek moyangnya dimanusiakan. Bila perlu jadikan cagar budaya lokasi petilasan tersebut agar ada kesinambungan perhatian oleh pemerintah," ucap Lelaki yang akrab di sapa didu.

Untuk diketahui , Ekplorasi Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 dipandu oleh Anggota DPRD Lombok Barat , Sardian didampingi Oleh Sekretaris DPC PDIP Lombok Tengah, Suhardiman.

Editor : Purnawarman

Follow Berita iNews Lombok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut